telusur.co.id - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR, Mardani Ali Sera, mengutuk keras keputusan Israel yang memblokir konvoi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Keputusan tersebut, menurut Mardani, merupakan bentuk lain dari genosida lanjutan Israel yang harus dihentikan oleh komunitas global.
”Israel secara licik telah memanfaatkan berakhirnya gencatan senjata tahap pertama pada Sabtu (1/3) untuk memblokir semua konvoi bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Ini jelas bentuk lain dari genosida Israel terhadap warga Gaza. Ini sangat kejam dan harus dikutuk.
Dunia terutama PBB harus cepat bergerak menghentikan pemblokiran tersebut,” tegas Mardani mengingatkan.
Lebih lanjut dijelaskan Mardani, mengeksploitasi krisis kemanusiaan di Gaza agar Hamas menerima proposal gencatan senjata tahap kedua sesuai yang diinginkan Israel adalah sangat memalukan dan melanggar HAM.
Pada sisi lain, imbuh Mardani, kendati gencatan senjata tahap pertama sejak 17 Januari lalu dapat disebut berhasil, namun itu bukan berarti penderitaan warga Gaza lantas berhenti.
”Meski gencatan senjata tahap pertama sukses diimplementasikan, warga Gaza masih sangat menderita. Mereka masih dihantui kelaparan, pasokan air sangat terbatas, dan barang-barang sangat mahal di tengah musim dingin yang menusuk. Lebih dari 1,5 juta dari 2,4 juta penduduk Gaza terpaksa mengungsi karena rumah mereka dirudal Israel. Kini mereka terpaksa tinggal di tenda-tenda darurat yang sangat tidak layak,” ujar dia.
Lebih lanjut, politisi PKS tersebut menilai bahwa agenda terpenting saat ini adalah memastikan pasokan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza tidak terhambat.
”Melanjutkan gencatan senjata adalah sangat penting. Namun yang jauh lebih penting dari itu adalah memastikan akses tanpa hambatan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Ini karena terkait nyawa jutaan nasib nyawa warga Gaza, termasuk bayi-bayi yang terancam oleh kematian karena kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi,” pungkas dia.[]