Buntut Kaburkan Raja Spanyol, Parlemen Catalan Keluarkan Mosi dan Mengutuk Monarki - Telusur

Buntut Kaburkan Raja Spanyol, Parlemen Catalan Keluarkan Mosi dan Mengutuk Monarki

Pemimpin regional Catalan Quim Torra. Foto Reuters

telusur.co.id - Kepergian mendadak mantan raja Spanyol Juan Carlos di tengah skandal korupsi berbuntut panjang. Parlemen regional Catalonia pada hari Jumat mengeluarkan mosi dan mengutuk monarki.

Tiga partai separatis, yang memegang mayoritas kursi di parlemen, mendukung mosi yang mengkritik keputusan Juan Carlos untuk pergi ke pengasingan. Para separatis tidak mengakui Raja Felipe VI, raja yang melayani.

Proposal "Catalonia adalah sebuah republik dan tidak menginginkan seorang raja" disahkan oleh 69 suara mendukung dan 65 menentang seperti dilansir Reuters.

Istana kerajaan Spanyol mengatakan empat hari lalu bahwa mantan raja telah memutuskan untuk meninggalkan negara itu. Keberadaannya belum dikonfirmasi secara resmi sejak dia meninggalkan Spanyol dengan pesawat jet pribadi pada hari Senin.

"Baik orang Spanyol maupun Catalan tidak pantas menerima skandal yang begitu keras dan konyol dalam skala internasional," kata pemimpin Catalan Quim Torra kepada parlemen regional dalam sesi khusus yang dia panggil untuk membahas monarki.

Para pemimpin separatis wilayah timur laut Spanyol ingin membangun republik Catalan yang akan memisahkan diri dari Spanyol, dan skandal terbaru adalah kesempatan bagi mereka untuk mendorong agenda anti-monarki mereka. Catalan terpecah karena kemerdekaan.

“Kami Catalan tidak memiliki raja dan kami tidak menginginkannya,” kata Torra. "Otoritas apa yang akan kita miliki untuk menegakkan aturan melawan korupsi jika kita menerima keluarga kerajaan yang melarikan diri ketika mereka diselidiki setelah mengambil jutaan euro dalam komisi bisnis yang mengerikan?"

Dalam sebuah surat yang diterbitkan pada hari Senin oleh istana kerajaan, Juan Carlos mengatakan dia akan meninggalkan negara itu agar pemerintahan putranya Raja Felipe tidak terganggu oleh kesengsaraannya.

Meskipun tidak secara resmi dalam penyelidikan, Juan Carlos berada di jantung dua penyelidikan di Spanyol dan Swiss atas kecurigaan seputar kontrak kereta berkecepatan tinggi multi-miliar yang dimenangkan oleh perusahaan Spanyol.

Jaksa pengadilan tertinggi Spanyol membuka penyelidikan awal pada bulan Juni untuk memutuskan apakah akan memperpanjang penyelidikan korupsi dalam kontrak kereta api kepada mantan raja.

Melalui pengacaranya, Juan Carlos berkali-kali membantah mengomentari tuduhan tersebut. [ham]


Tinggalkan Komentar