telusur.co.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dikabarkan memberi dukungan kepada Cina untuk mulai membagikan vaksin eksperimental Covid-19 ke masyarakat saat uji klinis masih berlangsung.

Pejabat Komisi Kesehatan Nasional, Zheng Zhongwei mengatakan, negaranya meluncurkan program darurat pada Juli dan telah berdiskusi dengan WHO akhir Juni lalu. 

Ratusan ribu pekerja esensial dan kelompok terbatas lainnya dari orang-orang yang dianggap berisiko tinggi terinfeksi Covid-19 telah menerima vaksin. Meskipun keampuhan dan keamanan vaksin tersebut sepenuhnya belum ditetapkan lantaran uji klinis Tahap 3 masih dalam pengujian.

"Pada akhir Juni, Dewan Negara China merestui rencana program penggunaan darurat (vaksin) Covid-19," kata Zheng dilansir dari Reuters, Sabtu (26/9/20).

"Usai direstui, pada 29 Juni, kami berkonsultasi dengan perwakilan terkait dari Kantor WHO di China, dan memperoleh dukungan dan WHO memahami," lanjutnya.

Perwakilan WHO di Cina belum menanggapi klaim tersebut.

Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan, di Jenewa, bahwa otoritas regulator nasional bisa saja menyetujui penggunaan produk medis di dalam yuridiksi mereka sendiri dalam situasi genting saat ini. Namun, langkah itu hanya solusi sementara.

Solusi jangka panjang ditentukan begitu uji klinis Tahap 3 selesai.

Beijing tidak merilis penjelasan rinci mengenai program penggunaan darurat mereka.

Sedikitnya tiga calon vaksin Covid-19, termasuk dua yang dikembangkan oleh China National Biotec Group (CNBG) yang didukung negara, dan satu dari Sinovac Biotech, semuanya dalam uji klinis Tahap 3 di luar negeri, masuk dalam program tersebut.

Vaksin eksperimental Covid-19 keempat yang dikembangkan oleh CanSino Biologics mendapat lampu hijau untuk penggunaan di kalangan militer Cina pada Juni.[Fhr]