telusur.co.id - Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa hadir dalam acara Workshop PAN dan Rakornas Pemenangan Pilkada di Hotel JS Luwansa Jakarta. Jumat, (10/5/2024).
Dalam kesempatan ini, secara khusus Khofifah membagikan pengalamannya dengan para bakal calon kepala daerah (bacakada) dan juga para caleg terpilih dari PAN. Ia membagikan masukan dan penguatan agar para calon kepala daerah yang akan berlaga dalam Pilkada serentak maupun para caleg yang akan menjabat.
“Bahwa kita saat berproses dalam kontestasi politik maupun ketika menduduki jabatan politik, yang terpenting adalah menguatkan komunikasi. Ini penting untuk menciptakan mutual understanding jangan sampai terjadi misunderstanding,” ujar Ketum PP Muslimat NU ini.
Komunikasi harus dibangun dengan merata dengan semua elemen guna membangun pertemuan pikiran dan persamaan persepsi. Terlebih dalam kondisi dan dinamika politik, hal sepele bisa saja menjadi bias ketika tidak dijelaskan dengan komunikasi dua arah.
“Ketika sudah terbangun mutual understanding maka akan timbul mutual trust, hingga mutual respect. Komunikasi menjadi sangat sangat penting untuk dibangun demi menghindari terjadinya mis understanding di saat politik sedang hangat,” tandas Ketua Dewan Pembina Yayasan Khadijah ini.
Lebih lanjut, Khofifah juga menyampaikan pentingnya penguatan karakter kepemimpinan pada para calon kepala daerah dari PAN maupun caleg terpilih. Khofifah menegaskan bahwa saat ini Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang kuat. Karakter kepemimpinan sangat dibutuhkan untuk menangani masalah dan menghadapi tantangan yang bisa jadi mengalami dinamika yang hangat baik di tingkat lokal, regional maupun nasional.
“Setiap orang ada masanya. Setiap masa ada orangnya. Dan yang kita butuhkan saat ini adalah we need strong power leader. Maka bapak ibu sekalian, jadilah strong power leader,” sambung Ketum IKA Unair ini.
Sosok Strong power leader adalah karakter kepemimpinan yang kuat dan memiliki pengaruh maupun nilai baik yang melekat. Strong power leader aktif memberikan dorongan, motivasi, inspirasi, dan tantangan agar setiap individu di dalam tim dapat meraih potensi mereka dan menghasilkan pekerjaan terbaik.
Strong power leadership adalah mengembangkan kemampuan problem-solving, serta kesempatan untuk berkreasi di dalam tim. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa selain harus memiliki kemampuan teknis yang kuat, sosok strong power leader juga harus menguasai kemampuan managerial yang kuat.
“Tantangan seorang kepala daerah bukan hanya permasalahan yang ada di daerahnya saja. Melainkan juga kondisi global yang juga berdampak pada kondisi lokal. Seperti gejolak ekonomi global, peperangan, dan banyak lagi. Mengatasi permasalahan ini dibutuhkan karakter pemimpin yang tak hanya thinker atau pemikir tapi juga yang berani taking risk,” urainya
“Yang tak boleh kita lupa, tugas kita adalah berikhtiar. Sedangkan yang menentukan hasilnya adalah Allah SWT. Maka setelah ikhtiar maksimal, kita ber positive thingking dan optimis hasil terbaik,” tukas eks Gubernur perempuan pertama Jatim ini.
Hadir dalam forum ini Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, Sekjen DPP PAN, Eddy Suparno, Yandri Susanto, Asman Abnur, Zita Anjani, Bima Arya, Eko Patrio dan para Ketua DPW DPD dan juga seluruh Calon Anggota DPR RI, DPRD se-Indonesia. (ari)