Diiringi Jutaan Pelayat, Jenazah Presiden Raisi Dimakamkan di Komplek Makam Imam Ali Ridha ra - Telusur

Diiringi Jutaan Pelayat, Jenazah Presiden Raisi Dimakamkan di Komplek Makam Imam Ali Ridha ra

Jutaan orang iringi pemakaman PResiden Iran Sayyid Ebrahim Raisi. (Foto: Presstv).

telusur.co.id - Jenazah Mantan Presiden Iran Sayyid Ebrahim Raisi telah dimakamkan di komplek makam suci Imam Ali Ridha ra di kota Masyhad pada hari Kamis (23/5/24) dengan diiringi oleh jutaan pelayat.

Dilansir dari Presstv, Wali Kota Masyhad menyebutkan tiga juta pelayat mengiringi peti jenazah Raisi di kota kelahirannya tersebut, setelah prosesi dilangsungkan di kota Tabriz, Qom, Teheran dan Birjand.

Kemudian saat senja, jenazah Raisi diturunkan ke liang makam di komplek besar makam Imam Ridha ra, yang diziarahi jutaan orang setiap tahunnya.

Presiden berusia 63 tahun itu meninggal dunia pada hari Minggu (19/5/24) lalu bersama menteri luar negerinya dan enam orang lainnya setelah helikopter mereka jatuh di pegunungan barat laut negara itu ketika hendak meresmikan unit kilang minyak di Tabriz.

Insiden ini tak pelak mengejutkan bangsa Iran dan membangkitkan duka cita mendalam mereka, dan kemudian memancing gelombang empati dan solidaritas dari umat Islam dan bahkan non-Muslim di seluruh dunia.

Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayyid Ali Khamenei mengungkapkan duka cita mendalamnya dan menyebut gugurnya Sayyid Raisi sebagai “kematian yang bernuansa kesyahidan”, serta mengumumkan lima hari berkabung nasional pada hari Senin (20/5/24).

Di mana pun di Iran, iring-iringan kendaraan yang membawa peti jenazah para “syuhada” selalu memancing kedatangan dan partisipasi banyak pelayat sehingga mereka memadati jalan-jalan utama dan jalan-jalan yang bersebelahan sejauh beberapa kilometer.

Di Teheran, Ayatullah Khamenei dan perwakilan kelompok-kelompok pejuang perlawanan regional anti AS dan Israel menunaikan shalat jenazah pada hari Rabu (22/5/24), sebelum jutaan orang mengikuti prosesi di jalan utama Teheran.

“Ya Allah, kami tidak melihat apa pun selain kebaikan darinya,” bunyi bacaan Ayatullah Khamenei dalam bahasa Arab ketika mengimami shalat jenazah. Penjabat presiden Iran, Mohammad Mokhber, dan para pejabat lainnya berdiri di dekatnya, dan beberapa di antara mereka menangis.

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menghadiri shalat jenazah tersebut. Dalam kata sambutannya dia menceritakan bahwa Presiden Raisi pada pertemuan di bulan suci Ramadhan lalu mengatakan kepadanya bahwa Badai Al-Aqsa yang dilancarkan oleh faksi-faksi pejuang Palestina terhadap Zionis Israel pada tanggal 7 Oktober merupakan “gempa di jantung entitas Zionis”.

Rabu malam, para pemimpin Poros Perlawanan bertemu dengan komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Mayjen Hossein Salami, dan komandan Pasukan Quds IRGC Brigjen Esmail Qaani untuk membicarakan perkembangan situasi perang Israel yang terus berlangsung di Gaza.

Para pejabat tinggi dari Timteng dan lain-lain dari sekitar 60 negara menghadiri upacara penghormatan terakhir, termasuk Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dan Presiden Tunisia Kais Saied.

Para wakil negara-negara sahabat yang datang ke Teheran serta bertemu dengan petinggi Iran untuk menyampaikan belasungkawa antara lain ialah Presiden Tajikistan Imomali Rahmon, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan dan Syeikh Abdullah bin Zayed, menteri luar negeri UEA.

Jutaan pria dan wanita berpakaian serba hitam berkonsentrasi di sekitar komplek besar makam Imam Ridha ra di kota Masyhad. Mereka menangis sembari menepuk-nepuk dada sebagai ekspresi dukacita nan mendalam.

Beberapa orang memegang karangan bunga putih, sementara yang lain mengangkat tinggi-tinggi plakat sebagai penghormatan kepada Presiden Raisi sebagai “ksatria di medan perang” ketika sebuah truk besar yang membawa jenazahnya membelah lautan pelayat.

Pada truk yang membawa peti jenazah, terpampang tulisan besar berupa kalimat yang ditujukan kepada Imam Ali Ridha ra; “Aku datang, duhai Baginda, berilah aku perlindungan.

Poster Presiden Raisi, bendera hitam dan simbol keagamaan dipasang di sepanjang jalan Masyhad, khususnya di sekitar tempat peristirahatan terakhirnya. [Tp]


Tinggalkan Komentar