telusur.co.id - Sebagai partner teknologi dunia pendidikan yang memiliki komitmen tinggi dan peduli terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia, Acer Indonesia hari ini Selasa (12/12/2023) kembali menyelenggarakan Acer Edu Summit 2023.
Mengangkat tema “Education Outlook 2024: Keberlanjutan Transformasi Digital pada Lanskap Pendidikan Indonesia”, Acer mendorong peran sekolah dan guru dalam menghadapi tantangan transformasi global dengan langkah keberlanjutan yang proaktif terhadap dinamika perubahan.
Upaya mendorong keberlanjutan transformasi ditengarai oleh disrupsi teknologi selama beberapa tahun terakhir yang mengubah banyak cara manusia beraktivitas serta memengaruhi berbagai sektor, terutama pendidikan. Acer memfasilitasi dialog antara pemangku kepentingan utama, termasuk pemerintah, sekolah, lembaga pendidikan, guna mengidentifikasi peluang dan tantangan dalam menghadapi keberlanjutan transformasi digital di masa mendatang.
Chief Operating Officer (COO) Acer Indonesia, Leny Ng mengatakan, “Sebagai partner dalam mewujudkan transformasi teknologi di dunia pendidikan, Acer memahami bahwa masa depan pendidikan dimulai sejak dini, dan peran transformasi digital sangat krusial untuk membentuk Indonesia yang lebih maju. Melalui Acer Edu Summit, kami berkomitmen untuk menjadi penggerak utama dalam mendorong perubahan positif di dunia pendidikan Indonesia.”
"Acer Edu Summit merupakan bukti komitmen perusahaan terhadap dunia pendidikan di Indonesia dengan menghadirkan narasumber serta praktisi pendidikan untuk berbagi pengetahuan yang diperlukan dan menawarkan beragam solusi inovatif dalam menghadapi tantangan global.
“Untuk mencapai transformasi yang berkelanjutan, kami menyadari pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak. Untuk itu Acer berharap, wawasan yang disampaikan oleh para narasumber yang terlibat dalam Acer Edu Summit 2023 dapat memberikan keterampilan praktis kepada guru, kepala sekolah, badan pemerintah dan pihak lain yang berkepentingan di dalamnya,” ujar Leny.
Sejumlah narasumber yang hadir pada Acer Edu Summit 2023 adalah Muchamad Sidik Sidiyanto, S. Ag., selaku Plt. Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama; Dr. Iwan Syahril, S.IP., M.A., Ed.M., Ph.D, selaku Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi; dan Prof. Rhenald Kasali, Ph.D, selaku Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia dan Pendiri Rumah Perubahan.
Di samping itu, juga hadir Prof. Tian Belawati, M.Ed., Ph.D., President, International Council for Open and Distance Education (ICDE), Former Chancellor of Indonesia Open University (Universitas Terbuka) yang membahas mengenai revitalisasi pendidikan di era digital, khususnya strategi sekolah dan guru dalam menghadapi tantangan Artificial Intelligence (AI), serta Dr. Ir. Charles Lim, selaku Senior Technical Advisor, Acer Cyber Security Inc., yang membahas mengenai keamanan cyber dalam pendidikan, khususnya dalam menjaga intellectual property sekolah dan data privasi siswa.
Muchamad Sidik Sidiyanto, S. Ag., Plt. Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama mengakui bahwa transformasi digital merupakan kunci dalam memajukan pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan madrasah di bawah Kementerian Agama.
“Kami memberikan dukungan penuh karena madrasah perlu secara aktif mengadopsi inovasi teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengelolaan lembaga. Madrasah tidak hanya dapat memainkan peran sentral dalam melahirkan generasi yang tidak hanya kuat dalam nilai-nilai keagamaan, tetapi juga terampil dalam menghadapi tantangan dunia digital,” sebutnya.
Sementara itu, Dr. Iwan Syahril, S.IP., M.A., Ed.M., Ph.D, Direktur Jenderal Pendidikan Anak usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Ristek, mengatakan, “Sebagai negara dengan sistem pendidikan terbesar keempat di dunia, kita tidak akan mampu melakukan eskalasi percepatan perubahan seperti ini tanpa teknologi.
“Di sinilah peran penting teknologi dan Kemendikbud Ristek juga telah melakukan perubahan model perancangan, serta penerapan teknologi pendidikan, mulai dari menghadirkan produk-produk yang diperlukan oleh ekosistem kita dalam memberikan solusi yang benar dibutuhkan oleh guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan juga murid-murid,” tandasnya.
Dalam transformasi digital, Kementerian Agama dan Kemendikbud Ristek memiliki peran sentral dalam memajukan pendidikan nasional. Kolaborasi antar semua pihak, yang terdiri dari pemangku kebijakan, para ahli dan pakar pendidikan, ekosistem sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, kepala yayasan, guru dan pegiat pendidikan terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas guru melalui pembangunan infrastruktur teknologi serta penyediaan sumber belajar digital. Dengan demikian sinergi antara Acer dan berbagai pihak tersebut dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pembelajaran era digital dalam menghadapi tantangan zaman.
Acara yang diselenggarakan secara hybrid ini dihadiri oleh peserta yang terdiri dari pemangku kepentingan pendidikan seperti pimpinan sekolah, kepala kurikulum, pemerintah, yayasan sekolah dengan jenjang sekolah dasar sampai menengah. Kegiatan ini dihadiri lebih dari dua ribu peserta daring dan lebih dari tiga ratus peserta luring.
Agenda ini didukung oleh Kementerian Agama, Kemendikbud Ristek, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), yayasan pendidikan yang terdiri dari Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK), Majelis Pendidikan Kristen (MPK) di Indonesia, Badan Musyawarah Perguruan Swasta, Jelajah Ilmu, Intel Indonesia, PT Intan Pariwara, Pusat Kajian Pendidikan dan Budaya Dewantara, HiLo, Biznet, dan berbagai pihak lainnya.
Saksikan rekaman selengkapnya kegiatan Acer Edu Summit 2023 melalui akun YouTube Acer Indonesia. (ari)