Anggota Komisi VIII DPR mendesak Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin mencabut daftar nama mubaliq yang sudah beredar dikalangan masyarakat.
Pasalnya, langkah yang diambil Lukman dengan menginventarisir mubaliq membuat luka para umat Islam.
“Mendesak menteri agama mencabut list itu, karena menciptakan suasana tidak kondusif dan sudah ada korban ustad yang dicoret dari agenda.ceranah karena namanya tidak ada dalam 200 Mubaliq,” ucapnya dalam diskusi di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/5/18).
Tak hanya dirinya lanjut Deding, seluruh anggota komisi VIII pun merasa keberatan dengan langkah Lukman. Mereka menilai kebijakan yang di buat Lukman diluar dari nalar seorang umat Muslim.
“Hampir semua anggota Komisi dalam rapat mendesak menteri agama mencabut list itu,” ucap dia.
Politisi partai Golkar menjelaskan, ada seorang ustad membeberkan kontraknya untuk ceramah di 7 BUMN dicoret dibatalkan karena namanya tidak masuk dari 200 Mubaliq dikeluarkan Kementerian Agama.
“Ini satu kasus sedangkan kasus sama mungkin saja akan dialami oleh yang lain,” imbuhnya.
Dirinya mengingatkan, dalam tahun politik polemik daftar 200 mubaliq sangat mudah digoreng untuk dijadikan isu.[far]