telusur.co.id - Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, harus bekerja keras untuk mengamankan tiket ke babak perempat final Badminton Asia Championships 2025 usai menundukkan pasangan Thailand, Chaloempon Charoenkitamorn/Worrapol Thongsa-nga, dalam dua gim ketat: 21-19, 23-21, Kamis (10/4).

Meski menang dua gim langsung, Fajar/Rian mengakui performa mereka belum maksimal. Fajar Alfian menyoroti sejumlah kesalahan individu yang hampir berbuah fatal. “Hari ini bukan permainan terbaik kami. Saya terlalu menggebu-gebu, sempat dua kali kehilangan poin beruntun karena pukulan terburu-buru, sampai putus senar dua raket. Padahal posisi kami sedang unggul,” ungkap Fajar.

Fajar juga menambahkan bahwa laga perempat final nanti akan menjadi pertemuan menarik karena mereka akan kembali menghadapi pasangan tangguh Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, yang juga dilatih oleh mantan pelatih mereka, Koh Herry IP. “Ini bukan pertemuan pertama dengan Aaron/Soh, kami sudah saling tahu permainan. Yang siap dan bisa jalankan strategi dengan tepat yang akan menang. Apalagi ini juga jadi pertemuan pertama kami dengan Koh Herry di sisi lawan. Semoga kami bisa tampil maksimal di depan beliau,” ujarnya.

Muhammad Rian Ardianto menambahkan bahwa banyaknya kesalahan sendiri menjadi catatan penting bagi mereka. “Kami harus lebih pintar memainkan tempo permainan. Jangan maunya cepat dan kencang terus. Perlu irama yang lebih bervariasi,” tegasnya.

Keberhasilan Fajar/Rian melangkah ke delapan besar melengkapi dominasi sektor ganda putra Indonesia, yang sukses meloloskan tiga wakil ke perempat final. “Mudah-mudahan ini jadi momentum awal kebangkitan ganda putra Indonesia. Harapannya bisa melaju step by step ke babak selanjutnya,” tutup Fajar.[iis]