Telusur.co.id - Setelah Setya Novanto digarap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), posisi ketua DPR masih kosong. Banyak nama yang digadang-gadang menjadi ketua DPR.
Namun, Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf mengusulkan agar Partai Golkar memilih figur yang bersih dari kasus hukum.
“Kriteria pertama adalah memiliki integritas yang baik, tidak memiliki problem hukum dan tidak pernah diberitakan terkait masalah hukum khususnya kasus dugaan tindak kejahatan korupsi,” ungkap Nurhayati di Gedung DPR, Senin.
Selain bersih dari kasus, pengganti Setya Novanto harus memiliki integritas, kemampuan, dan memiliki jiwa kepemimpinan namun siapa orangnya, itu merupakan wewenang/domain internal Partai Golkar.
Bagi dia, ketua DPR adalah sosok yang harus memiliki kapabilitas. Karena integritas saja tidak cukup tanpa dibarengi dengan kapabilitas yang memadai.
Nurhayati mengatakan sosok ketua DPR yang sempurna karena lembaga DPR kan lembaga publik, lembaga yang mewakili aspirasi rakyat banyak. Tentunya, masyarakat berharap banyak terhadap ketua DPR baru yang akan ditunjuk oleh Partai Golkar.
Dia mengatakan Partai Golkar harus mempertimbangkan beberapa kriteria sebelum menentukan nama ketua DPR, hal itu untuk memperbaiki citra Partai Golkar dihadapan publik.
Ketiga menurut dia, ketua DPR adalah soal seberapa baik dia punya kemampuan memimpin atau “leadership” dan seberapa baik mampu memimpin anggota DPR.
Ada beberapa nama kader Partai Golkar yang disebut-sebut akan menjadi Ketua DPR menggantikan posisi Novanto.
Kandidat tersebut antara lain Sekretaris Fraksi Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo, Ketua Banggar DPR Aziz Syamsuddin, Ketua Komisi II DPR RI Zainudin Amali, dan mantan ketua Fraksi Partai Golkar Kagar Muzakir. I red I