Harganas ke-32 Dimulai di Situbondo, Bupati Canangkan Kebijakan Pro-Keluarga - Telusur

Harganas ke-32 Dimulai di Situbondo, Bupati Canangkan Kebijakan Pro-Keluarga

Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 di Jawa Timur diawali dengan Apel dan Pelepasan Kirab Bangga Kencana yang meriah di Alun-alun Kabupaten Situbondo. Senin (23/6).

telusur.co.id -SITUBONDO - Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 di Jawa Timur diawali dengan Apel dan Pelepasan Kirab Bangga Kencana yang meriah di Alun-alun Kabupaten Situbondo. Senin (23/6).

Acara ini dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan (Kaper) Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M., serta dipimpin oleh Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, S.Sos., didampingi Wakil Bupati Situbondo, Ulfiyah, S.Pd.I.

Bupati Situbondo mengungkapkan rasa bahagianya atas terpilihnya Kabupaten Situbondo sebagai titik luncur kirab Bangga Kencana di Jawa Timur yang akan bergerak menuju Jakarta. Ini menjadi kehormatan tersendiri bagi Situbondo dalam perhelatan Harganas ke-32.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan beberapa kebijakan yang berpihak pada peningkatan indeks hubungan keluarga. Salah satunya adalah meliburkan anak sekolah setiap hari Sabtu. Kebijakan ini bertujuan memberikan lebih banyak waktu bagi keluarga untuk berinteraksi dan membangun kebersamaan.

Selain itu, Bupati juga mengambil kebijakan strategis untuk memindahkan PNS yang bertugas jauh dari keluarga ke lokasi yang lebih dekat dengan rumah.

Kebijakan ini didasari keprihatinan Bupati terhadap minimnya waktu yang dimiliki PNS untuk berinteraksi dengan keluarga akibat jarak tempuh yang jauh.

Ia mencontohkan kasus seorang guru yang menghabiskan 2,5 jam untuk berangkat dan 5 jam untuk pulang, yang menurutnya "tidak baik karena tidak bisa membangun interaksi organik untuk membuat keluarga bahagia dengan banyaknya waktu yang dimiliki."

Bupati Situbondo secara tegas menyoroti dua isu prioritas yang menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto: stunting dan pernikahan dini. Ia menegaskan komitmen Kabupaten Situbondo untuk mengatasi persoalan ini dengan memberikan solusi dan kebijakan konkret.

"Saya cek betul dua isu ini supaya kita bisa berbenah dari isu tersebut," ujarnya.

Terkait pernikahan dini, Bupati Situbondo menunjukkan ketegasannya. "Saya nggak mau melihat anak di bawah 19 tahun dinikahkan. Saya sudah bilang ke PN atau PA tidak memberikan rekomendasi jika nikah di bawah umur," tegasnya.

Untuk stunting, Bupati menekankan pentingnya data riil dan akurat. Ia tidak menginginkan manipulasi data dan menyatakan bahwa ia serta Wakil Bupati Ulfiyah tidak membutuhkan banyak penghargaan, melainkan data yang sesungguhnya agar masyarakat benar-benar terbebas dari stunting.

Bupati juga menyinggung tentang peningkatan anggaran untuk pelayanan kesehatan prima di Kabupaten Situbondo, yang melonjak dari sekitar Rp 20 miliar menjadi hampir Rp 60 miliar. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakatnya.

Di akhir sambutannya, Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membiasakan anak-anak membaca buku dalam peringatan Harganas ini. Ia meyakini bahwa literasi dalam tubuh rumah tangga adalah yang terhebat, melebihi talkshow apapun.

"Tidak ada literasi lebih hebat ibu membacakan buku kepada anaknya sambil tiduran, dan ayah membacakan buku," tuturnya.

Ia berharap, dalam lima tahun ke depan, kebiasaan membaca buku kepada anak-anak akan meningkatkan pengetahuan dan membawa Kabupaten Situbondo "naik kelas."

Sebelum apel usai, Bupati disaksikan Kaper Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Timur menyerahkan pataka kepada para pengemudi mobil unit penerangan Keluarga Berencana (Mupen) yang ikut kirab.

Sementara itu, Kaper Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati, menjelaskan bahwa Hari Keluarga Nasional (Harganas) selalu diperingati setiap tanggal 29 Juni. Ia menekankan pentingnya merefleksikan kembali peran keluarga dalam peringatan ini. Ia juga membenarkan bahwa kirab Harganas ke-32 di Jawa Timur memang dimulai dari Situbondo dan akan berlanjut ke Jakarta.

Maria Ernawati turut memaparkan program-program unggulan dari Menteri Kemendukbangga, Wihaji, yang dikenal dengan program " Quick WIN"

Pertama, Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Kedua, Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), Ketiga, Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Keempat, Lansia Berdaya (SIDAYA), dan Kelima, Super Apps tentang Keluarga.

Usai pelepasan kirab, Bupati dan Wakil Bupati Situbondo beserta Kaper Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Timur, serta para pejabat Pemerintah Kabupaten yang hadir, bergerak menuju pendopo. Di sana, mereka secara simbolis menyerahkan bantuan kepada para lansia dan mengadakan kegiatan masak sehat (Cooking Class) oleh Indofood.

Selain itu, bantuan juga diberikan langsung ke rumah ibu hamil dan balita di wilayah yang tidak jauh dari pendopo, menunjukkan kepedulian langsung terhadap kesejahteraan keluarga di Situbondo.

Kegiatan dilanjutkan di TPA Permata Hati, mendongeng dan mewarnai dan Gerakan Isi Piringku, serta Sosialisasi Peran Ayah "My Father, My Hero" di SMK 1 Panji.

Peringatan Harganas ke-32 di mulai dari Situbondo ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran keluarga, mengatasi isu-isu krusial seperti stunting dan pernikahan dini, serta memupuk budaya literasi sejak dini demi masa depan keluarga Indonesia yang lebih baik. (ari)


Tinggalkan Komentar