telusur.co.id - Anggota Komisi III DPR RI, Mangihut Sinaga, menyoroti berbagai kejanggalan dalam kasus hilangnya Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Marbun. Ia menilai penanganan kasus ini tidak transparan dan menimbulkan banyak tanda tanya.
"Banyak hal yang tidak masuk akal, seperti dompet, rompi, dan helm yang ditemukan. Katanya diberikan oleh temannya, tapi bagaimana logikanya? Jika melewati medan berat, seseorang pasti akan memakai rompinya. Tidak mungkin dia tahu akan celaka lalu menyerahkan dompetnya ke orang lain," ujar Mangihut seusai Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan keluarga Iptu Tomi di Kompleks Parlemen, Senin (17/3).
Rekan-Rekan Iptu Tomi Dipertanyakan
Mangihut juga mempertanyakan keberadaan rekan-rekan Iptu Tomi saat kejadian.
"Ada 65 orang dalam kelompok itu. Satu perahu berisi berapa orang? Siapa yang satu perahu dengan Tomi? Sudah diperiksa atau belum? Jika dia pemimpin, mengapa tidak ada yang berusaha menolong?" katanya.
Selain itu, ia menilai upaya pencarian lamban dan kurang serius.
"Kejadian terjadi 16 Desember, tapi pencarian baru dimulai 18 Desember, berhenti 22 Desember, lalu dilanjutkan sebulan kemudian. Mengapa kasus seperti Susi Air bisa terus dicari bertahun-tahun, sementara nyawa seorang aparat negara terkesan diabaikan?" tegasnya.
Desakan Penghargaan dan Pertanggungjawaban
Mangihut meminta Iptu Tomi diberikan penghargaan jika memang benar gugur dalam tugas.
"Kalau sudah final, berikan penghargaan. Beri pangkat anumerta. Jangan biarkan kasus ini menggantung," desaknya.
Ia juga mempertanyakan kenaikan pangkat Kapolres Teluk Bintuni, yang terjadi di tengah hilangnya Iptu Tomi.
"Kapolres naik jabatan, sementara anak buahnya hilang. Di mana rasa tanggung jawabnya?" ujarnya.
Kronologi Hilangnya Iptu Tomi
Iptu Tomi dilaporkan hilang sejak 18 Desember 2024 saat mengejar anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Teluk Bintuni, Papua Barat. Ia diklaim terjatuh ke Sungai Rawara di Kampung Meyah Lama, Distrik Moskona Barat.
Tim gabungan TNI-Polri dan Basarnas disebut telah melakukan pencarian, namun hingga hari ke-10, keberadaannya belum ditemukan. Pihak kepolisian menyebut pencarian terkendala cuaca buruk.
Harapan Keluarga: Kapolri Harus Turun Tangan
Keluarga meminta perhatian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memaksimalkan pencarian. Mereka bahkan menawarkan imbalan bagi siapa saja yang bisa memberikan informasi atau menemukan Iptu Tomi.
Hingga kini, belum ada perkembangan signifikan, dan keluarga terus menunggu kabar baik.[iis]
Hilangnya Iptu Tomi Marbun Dipenuhi Kejanggalan, Mangihut Sinaga Desak Irwasum Polri Turun Tangan
