telusur.co.id - Hizbullah pada Senin malam (30/9/24) mengumumkan pihaknya telah menggempur permukiman Kfar Giladi di Israel utara dengan rudal Nour, yang digunakan untuk pertama kalinya sejak 8 Oktober 2023 lalu.
Hal ini terjadi di tengah eskalasi kekerasan Israel yang terus berlanjut terhadap Lebanon sejak 23 September, yang hingga Senin sore telah menyebabkan sedikitnya 962 orang terbunuh, termasuk anak-anak dan perempuan, serta 2.778 orang terluka, menurut data otoritas Lebanon, dan di tengah kekhawatiran akan pecahnya perang regional.
Dilansir Rai Al Youm, Selasa (1/10/24). Hizbullah mengatakan bahwa para pejuangnya menargetkan pemukiman Kfar Giladi dengan rudal Nour.
Hizbullah menambahkan bahwa hal ini dilakukan “untuk mendukung keteguhan dan perlawanan rakyat Palestina di Jalur Gaza dan demi membela negara dan rakyat Lebanon.”
Rudal anti-kapal Noor adalah rudal berbahan bakar padat buatan Iran yang diproduksi oleh Angkatan Laut Iran pada tahun 2005, sementara Hizbullah mengungkapkan keberadaan rudal tersebut tahun lalu dan menerbitkan sebuah video yang menunjukkan landasan peluncuran yang tersedia untuk rudal anti-kapal.
Sebelumnya, Hizbullah menyatakan para pejuangnya menggempur pemukiman Al-Kabri (Israel utara) dengan rudal.
Pada Senin sore, Hizbullah mengatakan dalam dua pernyataan bahwa para pejuangnya mengebom pemukiman Sa’ar dan Gesher Haziv dengan rudal.
Sementara itu, tentara Israel mengatakan, mereka memantau peluncuran 35 rudal dari Lebanon menuju Galilea Barat di utara negara itu, dan mengindikasikan bahwa mereka melancarkan serangan udara terhadap puluhan sasaran Hizbullah di Lebanon.
Media resmi Ibrani juga melaporkan, lebih dari 100 rudal telah ditembakkan dari Lebanon menuju Israel utara sejak Senin pagi, beberapa di antaranya menyebabkan pecahnya kebakaran di pemukiman di Galilea Barat.
Berbagai laporan juga menyebutkan tentara Israel mengerahkan banyak tanknya di dekat perbatasan Lebanon, di tengah kemungkinan Israel akan melakukan invasi darat “terbatas” di Lebanon selatan. Di pihak lain, Wasekjen Hizbullah Syeikh Naim Qassem menyatakan pihaknya siap bertempur melawan pasukan Israel.
Laporan terbaru menyebutkan bahwa jet-jet tempur Israel kembali melakukan pemboman di pinggiran selatan Beirut, ibu kota Lebanon, dan beberapa tempat lain.
Hizbullah terlibat konfrontasi setiap hari dengan tentara Israel, melintasi “Garis Biru” yang memisahkan antara keduanya sejak 8 Oktober 2023. Hizbullah menuntut diakhirinya perang yang dilancarkan Israel dengan dukungan AS di Jalur Gaza sejak 7 Oktober. [Tp]