telusur.co.id - Wakil Ketua MPR-RI sekaligus Anggota DPR-RI Komisi VIII yang di antaranya membidangi urusan agama, Hidayat Nur Wahid, mengungkapkan tiga unsur penting dalam lingkungan pendidikan dan sosial keagamaan yakni Majelis Taklim, Pesantren, dan Madrasah sangat perlu mendapat perhatian dan bantuan dari Pemerintah. Dirinya menyampaikan aspirasi dari para pengelola Majlis Taklim maupun Madrasah agar Kementerian Agama meningkatkan kepedulian dan keberpihakan pada ketiga unsur tersebut, khususnya terkait dukungan anggaran dan kebijakan.
“Saya minta Kemenag merealisasikan aspirasi para pimpinan Majelis Taklim agar ada dukungan anggaran rutin bagi kegiatan taklim, yang terbukti menghadirkan dampak positif di masyarakat termasuk dalam hal peningkatan moderasi beragama. Anggaran moderasi beragama di Kemenag yang tiap tahun nilainya lebih dari Rp 3 Triliun, harusnya bisa didistribusikan juga untuk kegiatan-kegiatan Majelis Taklim,” disampaikan Hidayat pasca mengikuti Rapat Kerja Komisi VIII DPR-RI dengan Kemenag terkait evaluasi pelaksanaan anggaran tahun 2023, Kamis (31/8).
Pria yang akrab disapa HNW ini menambahkan, dirinya juga kembali mengingatkan Kemenag untuk terus memperjuangkan maksimalisasi realisasi dana Abadi Pesantren dan nantinya mendistribusikan nilai manfaat dari dana abadi pesantren sebagaimana amanat UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
Dirinya mengapresiasi telah mulai disalurkannya manfaat dana abadi pesantren dalam bentuk beasiswa LPDP Kemenag. Namun, jumlahnya masih sedikit dan belum bisa mengakomodir banyaknya kalangan pelajar keagamaan, khususnya para santri.
“Alhamdulillah apa yang saya sampaikan tersebut masuk menjadi keputusan rapat kerja Komisi VIII dengan Kemenag, yakni agar Kemenag memaksimalkan realisasi dana abadi pesantren, untuk kepentingan peningkatan kualitas Pesantren dan penyiapan kader Ulama," sambungnya.
Hidayat yang merupakan Anggota DPR-RI Fraksi PKS ini juga turut menyampaikan keunggulan intitusi pendidikan agama Islam yaitu madrasah dibandingkan dengan sekolah umum, di mana sekolah tingkat atas yang paling unggul di Indonesia pada tahun 2022 bukan berasal dari sekolah negeri, melainkan madrasah yakni MAN Insan Cendekia di Serpong dan Pekalongan.
Oleh karena itu dirinya kembali mengusulkan agar madrasah setara MAN Insan Cendekia direplikasi dan dijadikan program unggulan di setiap Provinsi di Indonesia, atau bahkan ke depan di setiap Kota/Kabupaten, dengan juga tetap mementingkan peningkatan kualitas maupun kuantitas Pesantren.
“Usulan ini, alhamduliLlah, juga diterima menjadi keputusan rapat, yang mendesak agar Menteri Agama meningkatkan kuantitas dan kualitas Madrasah dan Pesantren baik swasta maupun negeri di setiap wilayah di Indonesia. Semoga keputusan penting ini bisa diwujudkan dengan baik oleh Kementerian Agama, sehingga tidak terjadi lagi ketimpangan pendidikan antar wilayah, dan warga semakin percaya dengan kualitas sekolah-sekolah Agama (Islam), sehingga banyak lahir generasi milenial/Z/Alpha unggulan dari rahim pendidikan keagamaan khususnya madrasah,” pungkasnya.[]