Hubungan Turki dan Arab Saudi Makin Panas, Arab Boikot Turki - Telusur

Hubungan Turki dan Arab Saudi Makin Panas, Arab Boikot Turki

Ilustrasi. Foto Net

telusur.co.id - Sejak pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi tahun 2018, hubungan antara Arab Saudi dengan Turki panas dingin hingga saat ini. Panasnya hubungan kedua negara ini bukan hanya untuk urusan politik saja, tapi sudah menjalar ke ekonomi.

Terbaru, jaringan supermarket terbesar Arab Saudi minggu ini telah memboikot produk-produk Turki. Dorongan boikot diusulkan oleh para para pengusaha Saudi di media sosial, karena ketegangan politik yang meluas ke perdagangan antara dua kekuatan regional tersebut.

Seperti dilansir Reuters, Turki dan Arab Saudi telah berselisih sejak "Musim Semi Arab" 2011 atas dukungan Ankara untuk kelompok politik Islam. Pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi tahun 2018 di konsulat kerajaan di Istanbul meningkatkan ketegangan dengan tajam.

Beberapa supermarket seperti Othaim Markets 4001.E, Danube Supermarket, Tamimi Markets, dan Perusahaan Ritel Panda mengeluarkan pernyataan akan berhenti membawa barang-barang Turki begitu stok yang ada dijual. "Para pemimpin kami, pemerintah kami, dan keamanan kami berada di garis merah dan mereka tidak menerima dirugikan," kata Othaim Markets dalam pernyataan di akun Twitter perusahaannya.

Boikot impor barang-barang Turki dan desakan agar pelanggan tidak membeli barang-barang Turki terlihat di beberapa toko ritel di ibu kota Riyadh pekan lalu.

Kepala Kamar Dagang non-pemerintah Arab Saudi, Ajlan al-Ajlan, menyerukan boikot awal bulan ini.

Di media sosial, hashtag #Boycott_Turkish_Products dan #Turkish_Products_Boycott_Camapaign menjadi trending selama sebulan terakhir.

"Saya datang ke supermarket dan menghindari semua produk Turki, karena kita harus bersama pemerintah, kita semua harus seperti satu tangan," kata Oum Nasser al-Harbi, seorang wanita Saudi yang berbelanja di Pasar Othaim. [ham]


Tinggalkan Komentar