telusur.co.id -Direktur I.League, Ferry Paulus, menyatakan pihaknya tengah memfinalisasi proposal terkait kehadiran suporter tim tamu di kompetisi Super League 2025/2026. Keputusan final diharapkan akan keluar dalam satu atau dua hari ke depan setelah adanya sinkronisasi dengan pihak kepolisian.
"Kami sedang memfinalisasi, terutama menyinkronkannya dengan kepolisian. Mungkin dalam satu atau dua hari ke depan ada keputusan mengenai proposal yang kami sampaikan kepada pihak kepolisian," ujar Ferry Paulus usai acara peluncuran BRI Super League 2025/2026 di Jakarta, Minggu (03/08) dikutip dari Antara.
Ferry menjelaskan bahwa ada beberapa alternatif yang diajukan. Salah satunya adalah mengizinkan suporter tandang untuk hadir pada pertandingan yang tidak memiliki rivalitas tinggi.
"Ada beberapa alternatif. Alternatif yang pertama adalah memberikan permohonan suporter tamu untuk bisa hadir dengan status tanpa masalah, artinya tidak ada rivalitas seperti Persija dan Persib dan sebagainya," jelas Ferry menambahkan.
Selain itu, pihak I.League juga tengah memfinalisasi membuat terobosan mencari satu sistem, salah satunya kita sudah mempresentasikan kepada kepolisian yaitu ticketing system.
"Kemudian yang kedua adalah membuat terobosan mencari satu sistem yang sedang divinalisasi dan juga sudah kita presentasikan kepada pihak kepolisian yaitu ticketing system," ungkap Ferry.
Ferry menegaskan bahwa persetujuan tidak hanya dari kepolisian saja yang dibutuhkan. Namun, dari PSSI juga sangat dibutuhkan karena statusnya sebagai regulator.
"PSSI sebagai regulator juga harus memberikan persetujuannya, kaitannya dengan sinkronisasi, transformasi dengan FIFA," tutup Ferry.
Kompetisi sepak bola Indonesia harus melarang kedatangan suporter tim tamu dalam sebuah pertandingan. Regulasi ini dibuat imbas dari tragedi kelam usai pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Oktober 2023 silam. Kala itu, 135 orang meninggal dan ratusan lainnya menderita luka-luka akibat berdesakan keluar dari pintu stadion yang telah dikepung oleh gas air mata yang diluncurkan pihak keamanan.