Iran Bantah Klaim AS Soal Putaran Baru Negosiasi: Tidak Ada Pembicaraan yang Dijadwalkan - Telusur

Iran Bantah Klaim AS Soal Putaran Baru Negosiasi: Tidak Ada Pembicaraan yang Dijadwalkan

Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Majid Takht Ravanchi

telusur.co.id - Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Majid Takht Ravanchi, secara tegas membantah laporan Amerika Serikat yang menyebutkan akan digelarnya putaran baru perundingan antara Teheran dan Washington. Pernyataan itu disampaikan usai pertemuannya dengan anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran pada hari Minggu. “Tidak ada pengaturan atau kesepakatan apa pun terkait putaran baru negosiasi. Klaim yang dibuat oleh pihak AS sepenuhnya tidak benar,” tegas Takht Ravanchi.

Komentar tersebut muncul di tengah ketegangan geopolitik tinggi antara Iran dan AS, menyusul serangan militer besar-besaran yang dilakukan oleh Israel dan Amerika terhadap wilayah militer, pemukiman, dan fasilitas nuklir Iran sejak 13 Juni lalu.

Pada 22 Juni, AS turut melancarkan serangan langsung terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan, memicu kemarahan di Teheran dan menyulut serangan balasan besar-besaran.

Sebagai respons, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) meluncurkan 22 gelombang rudal ke berbagai kota di wilayah pendudukan dalam operasi True Promise III, yang diklaim menyebabkan kerugian signifikan di pihak Israel.

Tak hanya itu, pangkalan udara al-Udeid di Qatar, markas militer AS terbesar di Asia Barat, menjadi sasaran serangan rudal Iran sebagai tanggapan langsung atas keterlibatan militer Amerika dalam konflik tersebut.

Gencatan senjata yang dimulai pada 24 Juni telah menghentikan aksi militer terbuka, namun situasi tetap tegang. Penolakan Iran terhadap klaim negosiasi ini menjadi sinyal bahwa jalan diplomatik masih jauh dari kata stabil, terutama di tengah ketidakpercayaan terhadap komitmen AS dan Israel.

Takht Ravanchi juga menegaskan bahwa Iran akan tetap waspada dan mempertahankan haknya untuk membalas jika terjadi agresi lebih lanjut, memperkuat posisi Teheran bahwa penahanan diri selama ini bukan berarti kelemahan.[]

 

Sumber:TNA


Tinggalkan Komentar