telusur.co.id - Konflik Iran-Israel mencapai titik klimaks baru. Pada Minggu malam, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) kembali meluncurkan serangan rudal balistik dan drone besar-besaran, menghantam Tel Aviv, Haifa, Bandara Ben Gurion, dan Pangkalan Udara Nevatim dalam apa yang disebut sebagai fase ketiga dari operasi pembalasan ‘True Promise III’.

Serangan Siang dan Malam: Tak Ada Tempat Aman

Uniknya, gelombang rudal kali ini tidak hanya diluncurkan pada malam hari operasi siang hari juga digelar sebelumnya, menandai pertama kalinya Iran menyerang Israel secara terang-terangan pada siang bolong. “Ini adalah pesan bahwa kami tidak akan menunggu malam untuk bertindak. Balas dendam kami terbuka, langsung, dan tepat sasaran,” ujar seorang pejabat militer Iran dalam pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah.

Korban Berjatuhan, Fasilitas Militer Israel Lumpuh

Tiga hari terakhir sejak operasi True Promise III dimulai, korban dan kerusakan di wilayah Israel dikabarkan meningkat drastis.
Sejumlah bangunan militer strategis dihancurkan, dan laporan awal menyebutkan bahwa operasi Bandara Ben Gurion terganggu parah, sementara pangkalan udara Nevatim mengalami kerusakan signifikan.

Belum ada konfirmasi resmi dari militer Israel terkait jumlah korban, namun media regional menyebut bahwa beberapa komandan dan personel militer Zionis ikut menjadi korban.

Balasan atas Serangan Mematikan 13 Juni

Iran menyebut operasi ini sebagai respon langsung terhadap serangan brutal Israel pada 13 Juni, yang menewaskan puluhan warga Iran termasuk ilmuwan nuklir, pejabat militer tinggi, dan warga sipil tak bersenjata. “Kami tidak mencari perang, tapi kami tidak akan membiarkan darah syuhada kami mengering tanpa balasan,” tegas Komandan IRGC dalam sebuah pernyataan resmi.[iis]

Sumber:TNA