telusur.co.id - Klaim keberhasilan Israel yang sukses membunuh penasihat utama Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran Ayatollah Ali Khamenei, yaitu Ali Shamkhani, dalam serangan rudal pada 13 Juni 2025 lalu, ternyata hanya kebohongan. 

Dikutip dari PressTV, Jumat (20/6/2025) Shamkhani mengonfirmasi bahwa dirinya masih hidup. Kini sedang pemulihan dari cedera yang diderita dalam agresi Israel Jumat lalu.

Dalam pesannya kepada Pemimpin Revolusi Islam Iran pada hari Jumat, yang diterbitkan oleh Nour News, Shamkhani menyatakan bahwa “fajar kemenangan” sudah dekat.

"Fajar kemenangan sudah dekat. Nama Iran akan bersinar terang dalam catatan sejarah seperti sebelumnya, dan senyum para martir akan mencerminkan masa depan kita," demikian bunyi pesan tersebut.

Shamkhani, mantan pejabat keamanan tinggi Republik Islam Iran itu memang terluka parah dalam agresi teroris Israel terhadap Iran pada 13 Juni.

Shamkhani lantas segera dipindahkan ke rumah sakit. Di mana, ia menerima perawatan medis sepanjang waktu untuk membantunya pulih dari cedera yang mengancam jiwa.

Sebelumnya, terdapat spekulasi bahwa Shamkhani meninggal karena luka-lukanya.

Banyak komandan militer senior, termasuk kepala staf angkatan bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, komandan utama Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami, komandan kedirgantaraan IRGC Amir Ali Hajizadeh dan lainnya tewas dalam agresi yang tidak beralasan dan mematikan tersebut.

Hanya beberapa jam kemudian pada tanggal 13 Juni, Iran melaksanakan operasi pembalasan True Promise III, yang menargetkan fasilitas militer dan intelijen penting Israel di wilayah pendudukan.

Sejauh ini, IRGC dan cabang angkatan bersenjata lainnya telah bersama-sama meluncurkan 15 fase operasi, yang memberikan pukulan berat terhadap rezim Israel.[Nug]