telusur.co.id - Komunitas Jakmania Jakampus UIN merasa resah akan banyaknya masalah yang dihadapi oleh tim kebanggaan mereka, Persija Jakarta. 

Jakampus UIN yang merupakan supporter Persija dari kalangan mahasiswa dan mahasiswi dari kampus tersebut merasa klub terkesan lamban dalam menangani sekian banyak masalah.

Sebagai salah satu klub terbesar di Indonesia dan memiliki basis pendukung yang tersebar di seluruh tanah air, Persija dinilai memiliki serangkaian permasalahan pelik yang sangat mengganggu kinerja dan stabilitas klub. 

Menurut mereka, permasalahan ini telah memicu kekhawatiran di kalangan supporter dan seluruh pemangku kepentingan yang mendambakan stabilitas dan kemajuan untuk tim kebanggan mereka. 

"Persija Jakarta, yang selama ini dikenal dengan prestasi dan semangat juangnya, kini berada
di bawah tekanan serius akibat berbagai isu yang melanda manajemen dan operasional klub."

"Masalah-masalah ini, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, tentu bisa mengancam masa
depan klub, baik dari segi prestasi di lapangan maupun dukungan finansial," tulis pernyataan sikap dari Jakampus UIN. 

Dalam rilis resmi Jakampus UIN yang tim redaksi terima, mereka menilai ada beberapa masalah penting yang menerpa Persija.

Permasalahan klub asal kota Jakarta diantaranya krisis transparansi, manajemen dan sanksi FIFA. 

Seperti diketahui sebelumnya, Persija menjadi salah satu klub di Indonesia yang mendapatkan sanksi dari konfederasi sepakbola dunia tersebut. 

Persija secara resmi juga telah memberikan pernyataan bahwa akan segera menyelesaikan masalah tersebut. 

Namun, hingga saat ini masih belum terselesaikan. Meski FIFA sendiri tidak merincikan apa masalah yang terjadi pada Persija. 

Selain itu, manajemen Persija dinilai hanya diam diri. 

"Manajemen Persija Jakarta dinilai kurang
terbuka dalam menyampaikan permasalahan yang dihadapi, baik yang terkait dengan FIFA maupun permasalahan internal klub."

"Ketidakjelasan langkah-langkah yang diambil oleh manajemen mencakup aspek keuangan, pemasaran, dan bursa transfer pemain." 

"Hal ini tentu berdampak negatif pada stabilitas dan performa tim," menurut rilis resmi Jakampus UIN. 

Sanksi dari FIFA ini dinilai Jakampus UIN menjadi masalah serius yang harus segera diatasi. Jika tidak diselesaikan dengan epat, hal ini akan menghambat berbagai aspek operasional, termasuk pembelian pemain dan pengelolaan tim, khususnya
untuk musim depan.

Berikut empat desakan yang diminta Jakampus UIN agar segera dibereskan oleh manajemen Persija: 

1. Jakampus UIN mendesak manajemen Persija Jakarta untuk segera mengambil tindakan nyata dalam menyelesaikan berbagai masalah yang ada. Kami menekankan bahwa penyelesaian sanksi dari FIFA adalah prioritas utama yang harus segera dituntaskan. Tanpa penyelesaian yang cepat dan tepat, berbagai aspek operasional tim akan terus terhambat, menghalangi kemajuan dan keberhasilan yang diharapkan.

2. Jakampus UIN mendorong manajemen Persija untuk meningkatkan transparansi dalam kebijakan dan komunikasi mereka. Langkah ini penting agar para pendukung dan semua pihak terkait dapat memahami situasi yang dihadapi dan mendukung solusi yang diajukan.

3. Jakampus UIN berharap tim pemasaran/marketing Persija melakukan evaluasi menyeluruh untuk menyesuaikan strategi dengan kebutuhan dan harapan para pendukung. Kami percaya bahwa dengan perhatian dan tindakan yang tepat, Persija Jakarta dapat Kembali ke jalur kemenangan dan mempertahankan reputasinya sebagai tim sepak bola terkemuka di Indonesia.

4. Jakampus UIN mendesak Persija Jakarta untuk memiliki seseorang yang bertanggung jawab di bidang public relation. Sebagai klub sepak bola profesional yang juga berbasis perusahaan, hal tersebut sangatlah penting sebagai jembatan informasi kepada publik, atas apa yang tengah terjadi di dalam tim, baik itu di dalam lapangan, maupun di dalam korporasi. Hal ini diajukan agar segala informasi terkait Persija dapat tersampaikan melalui satu pintu, sehingga dapat menepis opini-opini liar yang dilontarkan oleh pihak-pihak di luar tim Persija Jakarta.