telusur.co.id, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga fokus mengawal penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 berhasil di empat sektor. Keempatnya adalah sukses prestasi, sukses penyelenggaraan, sukses multiplayer effect, dan sukses administrasi.
Dari sisi prestasi, diyakini PON XX Papua ini akan mencatatkan pemecahan- pemecahan rekor yang tidak hanya secara nasional, namun juga Asia bahkan dunia.
Hal ini bukan tanpa sebab, berkaca dari atlet-atlet muda yang bertarung di ajang Olimpiade tahun ini.
“Dari PON ke PON selalu muncul rekor-rekor prestasi baik nasional, asia bahkan dunia. Nah kali ini juga diharapkan akan memunculkan prestasi-prestasi tersebut. Banyak atlet muda yang mampu bersaing di ajang dunia,” kata Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewabroto, dalam sebuah diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang bertema "PON Gerakkan UMKM dan Wisata Papua" pada Kamis, (2/9/2021).
Diskusi tersebut juga bisa diikuti secara langsung di www.fmb9.go.id, FMB9ID_ (Twitter), FMB9.ID (Instagram), FMB9.ID (Facebook), dan FMB9ID_IKP (Youtube).
Kemudian sukses penyelenggaraan yang dikatakan Gatot juga sangat serius ditangani seluruh pihak.
Seluruh venue kini pembangunannya telah 100 % rampung, tinggal sentuhan akhir saja. Pembangunan yang dilakukan ini pembiayaannya ada yang melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan adapula oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Jadi seluruh pihak dari pusat maupun daerah sangat konsen mengawal sukses ini,” katanya.
PON XX Papua ini, kata Gatot adalah gelaran yang pembangunan venuenya paling spektakuler. Misalnya pembangunan stadion Lukas Enembe yang total dibangun dari awal untuk gelaran PON XX Papua.
“Lebih besar dan lebih spektakuler misalnya dibanding dengan stadion lain atau bahkan Gelora Bung Karno,” katanya.
Kendati demikian, yang paling penting dari pembangunan-pembangunan infrastruktur ini dikatakan Gatot adalah keberlanjutannya.
Untuk itu, secara khusus dirinya menyampaikan terima kasih kepada Menteri Dalam Negeri karena memberikan izin pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) semisal pada pengelolaan stadion GBK.
Target prestasi ketiga yang hendak dicapai adalah sukses multiplayer effect. Sukses ini dikatakan Gatot terkait dengan bagaimana penyelenggaraan akan memacu dan menggerakkan sektor-sektor perekonoian di daerah.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sekotr pariwisata dan lain sebagainya akan bergulir dan dijaga keberlanjutannya sebagai penopang perekonomian daerah bahkan secara nasional.
“Terakhir adalah sukses administrasi. Ini yang serius dikawal dengan melibatkan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan,red) BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, red) Kejaksaan, Kepolisian hingga Komisi KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi, red) serta instansi terkait lainnya,” kata Gatot.
Secara umum karena keunikan dan kondisi geografis Provinsi Papua, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah melakukan antisipasi hingga sukses penyelenggaraan dan prestasi bisa dicapai.
Pengerahan relawan yang terlibat jumlahnya lebih banyak dibanding dengan penyelenggaraan Asian Games Jakarta Palembang lalu. Akan ada 25 ribu relawan yang akan disebar di empat cluster tuan rumah, yaitu Kota dan Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Merauke.
Yang paling penting adalah Presiden Joko Widodo bahkan memerintahkan agar penyelenggaraan yang dilakukan di tengah pandemi ini, taat Protokol Kesehatan (Prokes). Seluruh kontingen harus telah divaksin COVID-19. Begitu pula dengan masyarakat yang tinggal di sekitar, panitia pelaksana dan para pendukung lainnya.
“Hal ini yang menjadi konsen dan dipercepat Kemenpora. Maka Menpora bersama dengan Kapolri serta Panglima TNI berkunjung langsung ke Papua khusus untuk mengecek sejauh mana kesiapannya. Ini bagian dari upaya mencegah penyebaran dan penularan COVID-19,” kata Gatot.
Pada kesempatan tersebut Gatot mengungkapkan alasan khusus PON XX papua ini tetap diselenggarakan adalah arahan Presiden yang ingin memberikan tontonan dan hiburan bagi masyarakat. Hal ini karena gelaran PON adalah salah satu yang mampu sekaligus merekatkan semangat anak bangsa dalam nafas Negara Kesatuan RI (NKRI).
“Makanya berdasarkan perintah bakap Presiden, penonton diperbolehkan tapi harus dibatasi. Karena even olahraga adalah hiburan yang bisa menciptakan prestasi sekaligus mempersatukan,” katanya.
Untuk itu Kemenpora dikatakan Gatot telah bekerja sama dengan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 baik pusat maupun daerah mengawal secara ketat Prokes untuk mencegah penularan dan penyebaran virus COVID-19.
“Poinnya adalah kesiapan seluruh elemen memastikan keamanan dan kesehatan,” katanya.
Terkait COVID-19 ini juga, Gatot mengungkapkan bahwa pendekatan yang lebih dilakukan adalah pendekatan sosio kultural. Misalnya pendaftaran yang karena kondisi geografis dan lain sebagainya, dilakukan menggunakan sistem manual dengan pengawasan dan pembatasan melekat.
“Atau pada saat pembukaan, parade kontingen misalnya, tidak bisa banyak. Dibatasi,” lanjut dia.
Atau terkait gangguan keamanan lainnya. Untuk menjamin kelancarannya, Kemenpora telah bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) Polri dan TNI. “Jangan sampai ada satupun misalnya yang secara tiba-tiba melakukan tindakan-tindakan yang mengganggu,” kata Gatot.
Pekan Olahraga Nasional (PON XX) Papua yang akan digelar pada 2 hingga 15 Oktober 2021 mendatang akan mempertandingkan 37 cabang olahraga di empat kluster tuan rumah, diantaranya Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Merauke dan Kabupaten Mimika.