Kenaikan Kedelai Dunia Pengaruhi Harga Tahu Tempe - Telusur

Kenaikan Kedelai Dunia Pengaruhi Harga Tahu Tempe


telusur.co.id - Naiknya harga tahu dan tempe di Indonesia sangat dirasakan oleh warga, khususnya kaum ibu yang sering berbelanja kepasar.

Direktur Jendral Perdagangan Dalam Negeri, Syailendra menegaskan, kenaikan harga tersebut tak akan membebani masyarakat, karena stok kedelai sampai saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional.  

Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan menjamin kedelai akan selalu tetap tersedia dan industri pengrajin tahu dan tempe akan terus berproduksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah kenaikan harga kedelai impor. 

Diungkapkan Syailendra, kenaikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempet merupakan dampak pergerakan harga kedelai dunia sejak pertengahan tahun lalu hingga sekarang. Dimana, kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe secara umum berada di kisaran Rp9.100/kg s.d. Rp9.200/kg.

"Adapun harga kedelai impor pada bulan Februari diperkirakan menjadi berkisar Rp9.500/kg di tingkat pengrajin tahu dan tempe. Selainitu, akan dapat terjadi penyesuaian kembali harga tahu yang sebelumnya Rp600/potong menjadi berkisar Rp650/potong dan harga tempe yang sebelumnya Rp15.000/kg menjadi berkisar Rp16.000/kg," ujarnya dalam pernyataan resmi yang diterima (2/2/21)

Bersumber dari Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada Desember 2020 masih sebesar USD 13,12/bushels untuk penyediaan pada Januari 2021. Pada saat ini, harganya telah naik 4,42 persen menjadi USD 13,7/bushels untuk penyediaan kedelai pada Februari. Meski demikian, diharapkan harga kedelai dunia dapat segera terkoreksi menurun pada periode selanjutnya. 


Laporan:  Agung


Tinggalkan Komentar