telusur.co.id - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengajak generasi muda mampu beradaptasi dan berinovasi agar tidak tertinggal dalam kompetisi global yang berkembang pesat. Generasi muda harus mampu menjadi kekuatan pendobrak yang mengubah tantangan menjadi peluang dan menjadikan peluang sebagai keberhasilan guna mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
"Derasnya arus perubahan global dapat dirasakan, ketika kita belum sepenuhnya selesai berurusan 11 era revolusi industri 4.0, kita sudah dihadapkan pada era society 5.0. Karenanya, peningkatan kompetensi generasi muda sebagai sumberdaya pembangunan harus menjadi prioritas utama," ujar Bamsoet saat menerima Pengurus Besar Gerakan Pemuda Persaudaraan Muslimin Indonesia (GP PARMUSI) di Jakarta, Selasa (9/1/24).
Pengurus Besar GP PARMUSI hadir antara lain Ketua Umum Kifah Giblartar Bey, Sekjen Fuzail A. Hakim, Wakil Sekjen Alfian Azmi, Bendahara Umum Eka Marsella dan Kepala Pusat Kemitraan Hafidz A. Lubis.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, GP PARMUSI sebagai organisasi kepemudaan dituntut mampu mengoptimalkan peran penting generasi muda dalam menjalankan fungsi sosial politiknya. Antara lain sebagai kontrol sosial, agen perubahan, kekuatan moral, penjaga nilai kebangsaan serta sebagai penerus kepemimpinan nasional di masa depan.
"Sebagai kontrol sosial, generasi muda berperan untuk memperjuangkan keseimbangan dan keadilan dalam kehidupan masyarakat agar tidak terjadi kesenjangan dan ketimpangan sosial. Generasi muda dituntut mempunyai kejelian dalam melihat dan menyelami realitas sosial yang terjadi di sekitar, mendorong terwujudnya kesetaraan dan kesinambungan pembangunan untuk mengikis disparitas sosial dan kesenjangan kesejahteraan," kata Bansoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menuturkan, sebagai agen perubahan, generasi muda adalah katalisator yang mendorong lahirnya perubahan ke arah perbaikan dalam segala dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara. Generasi muda dituntut untuk dapat bersikap kritis, berpikir visioner dan melihat jauh ke depan, serta mempunyai daya kreasi dan imajinasi yang kuat mengenai kondisi ideal yang dicita-citakan.
"Sebagai generasi penerus bangsa, pemuda adalah sumberdaya potensial bangsa yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan nasional. Generasi muda bangsa diharapkan tumbuh menjadi 'manusia-manusia tangguh' yang mampu menjawab berbagai tantangan dan dinamika zaman. Pemuda tidak hanya sekedar cerdas dan terampil, tetapi juga berkarakter dan berwawasan kebangsaan," pungkas Bamsoet.[iis]