telusur.co.id - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo bersama Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menkopolhukam Mahfud MD, dan MenPan RB Azwar Anas, melakukan upacara Tabur Bunga dari atas Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr. Radjiman Wedyodiningrat (992), sebagai penghormatan untuk mengenang prajurit yang telah gugur dalam tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402. Sekaligus rangkaian kegiatan Latihan Gabungan TNI Tahun 2023 yang menunjukan bahwa prajurit TNI yang gugur tetap menjadi bagian dari keluarga besar TNI.
Kehadiran Bamsoet juga tidak lepas sebagai penerima berbagai penghargaan dari keluarga besar TNI. Antara lain, Brevet Baret Ungu Warga Kehormatan Korps Marinir TNI AL, Brevet Wing Penerbang Kelas 1 Pesawat Tempur Warga Kehormatan TNI AU serta Brevet Hiu Kencana Satuan Kapal Selam Warga Kehormatan TNI AL.
"Para prajurit TNI yang gugur dalam tugas merupakan kusuma bangsa. Para patriot penjaga NKRI. Berbagai jasa dan pengabdian mereka menjadi catatan tinta emas dalam perjalanan bangsa dan negara. Karena itu, negara tidak boleh abai terhadap keluarga yang ditinggalkan. Bukan hanya terhadap prajurit yang gugur dalam tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402, melainkan juga para prajurit yang gugur di berbagai medan tugas lainnya," ujar Bamsoet usai menyaksikan Latihan Gabungan TNI 2023, diatas kapal KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992), di Perairan Laut Bali, Senin (31/7/23).
Turut hadir antara lain, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali, Dankodiklat TNI Letjen TNI Eko Margiyono, Dansesko TNI Marsekal Madya TNI Kusworo, serta Pangkoarmada II Laksda TNI Maman Firmansyah.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, Latihan Gabungan TNI Tahun 2023, selain untuk menguji kesiapsiagaan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) TNI dalam melaksanakan kampanye militer menghadapi kemungkinan kontijensi, juga sebagai ajang kampanye militer untuk menilai kemampuan dan profesionalisme para prajurit dan Alutsista TNI dalam menangkal dan menindak beragam ancaman terhadap kedaulatan negara.
"Saat ini, TNI sedang memasuki tahap ketiga (2020-2024) penyelesaian Minimum Essential Force (MEF). Hingga tahun ini, MEF yang tercapai baru sekitar 60 persen. Pada tahun 2024, jumlah kekuatan Alutsista MEF masing-masing matra TNI ditargetkan harus sudah bisa terpenuhi. Antara lain, Matra Darat dengan 723.564 senjata ringan, 1.354 meriam/roket/rudal, 3.738 kendaraan tempur dan 224 pesawat terbang. Marta Laut dengan 182 unit KRI; 8 kapal selam, 100 pesawat udara dan 978 kendaraan tempur marinir. Sedangkan Matra Udara dengan 344 pesawat tempur, 32 radar, 72 peluru kendali dan 64 penangkis serangan udara," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum FKPPI dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini juga mengapresiasi peran Kementerian Pertahanan dan TNI yang terus mengedepankan produksi dalam negeri dalam memenuhi Alutsista. Sebagaimana ditunjukan dengan kehadiran KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992) yang merupakan kapal bantu rumah sakit milik TNI AL. Selesai dibangun oleh anak bangsa di dalam negeri melalui BUMN PT PAL Indonesia pada tahun 2022. Selain mendukung operasi militer laut, juga untuk pelayanan kesehatan yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
"KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992) memiliki dimensi panjang mencapai 124 meter dengan lebar 21.8 meter dan tinggi 6,7 meter. Kapal ini mampu mengangkut personel sebanyak 643 orang. Memiliki kecepatan maksimal yang mampu berlayar hingga mencapai 18 knot dan kecepatan ekonomis 12 knot dengan daya jelajah hingga 30 hari atau sejauh 10.000 mil laut," pungkas Bamsoet.[]