Pada Minggu, 25 Agustus 2024, komunitas Rangkul Tangan sukses melakukan project ke 5-nya yang bertema ‘Bermain dan Belajar Bersama di Kampung Pemulung Pondok Labu (Spesial Memperingati Hari Kemerdekaan). Program gerakan kebaikan ini dilakukan oleh hampir 40 volunteer dan diikuti oleh 30 anak-anak dari kampung tersebut. Tak hanya anak-anak, dalam program kali ini RANTANG juga turut mengajak ibu-ibu di kampung tersebut untuk ikut memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan ini.
“Program kali ini merupakan salah satu yang terpadat dan terseru, karena yang kita ajak main dan belajar gak cuma anak-anaknya aja tapi juga ibu-ibunya juga. Semuanya antusias dan happy banget.” Ujar Malika selaku Founder dari RANTANG. “Para volunteer juga luar biasa banget semangatnya. Di Rangkul Tangan siapapun boleh join untuk jadi volunteer, dan project kemarin jadi yang paling ramai karena berhasil diikuti sama kurang lebih 40 relawan.” Tambahnya.
Seluruh program yang dilakukan oleh Rangkul Tangan bersifat edukatif. RANTANG mengedepankan pembelajaran berbabis fun-learning kepada target sasarannya, yang dalam hal ini adalah adik-adik kampung pemulung. Pada project ke 5 ini, pesan utama yang dibawa oleh RANTANG adalah ‘rasa cinta tanah air’. Permainan edukatif yang dilakukan ada 4 jenis diantaranya adalah; permainan harta karun, estafet bola, estafet gelas menggunakan balon, dan ditutup oleh lomba balap karung.
Permainan mencari harta karun dilakukan untuk melatih kognitif dan sensorik pada anak. Dimana anak dilatih untuk menggunakan panca inderanya, khususnya penglihatan untuk mencari clue yang menjadi harta Harun yang disembunyikan oleh para volunteer. Praktik ini juga dapat melatih kognitif anak-anak dari pertanyaan-pertanyaan yang ada dari setiap clue. Anak-anak dilatih yg untuk berfikir dan mengingat pengetahuan dasar mengenai wawasan kebangsaan.
Selanjutya permainan estafet bola bertujuan untuk melatih motorik kasar anak dalam melatih gerak tubuh dan menyeimbangkan tubuh dalam menggiring bola antar peserta dengan menggunakan tangannya. Dilanjutkan dengan estafet gelas dengan balon, bertujuan melatih motorik kasar anak dengan meniupkan balon dan menahan balon tersebut agar berpindah ke gelas temannya, ini juga berguna untuk melatih kekompakan anggota kelompok.
Kegiatan ditutup oleh lomba balap karung yang bermanfaat untuk melatih rasa kompetitif anak-anak dalam melakukan pertarungan yang sehat untuk memenangkan tujuan yang sama. Selain itu permainan ini juga menjadi aktivitas yang selalu dilakukan dalam peringatan 17-Agustusan sehingga dapat melengkapi makna dari perayaan hari kemerdekaan itu sendiri.
Co-Founder sekaligus ketua dari project 5, Mutiara Zackiah menyampaikan “kita harap adik-adik dapat merasakan dampak dari perlombaan yang telah dilakukan, salah satunya dengan memiliki semangat dalam memperjuangkan apa yang menjadi tujuan mereka. Kita harap juga para volunteer dapat merasakan energi yang positif untuk lebih semangat lagi dalam menjalani aktifitas sehari-hari.(fie)