Komisioner KPU Viryan, membantah pihaknya memihak salah satu kubu pasangan calon peserta Pilpres. Hanya karena, KPU tidak memberikan respon langsung mengenai permasalahan DPT dalam Pemilu serentak, April 2019.
“Posisi KPU, siap hadir untuk menjelaskan soal pemilih. Apalagi ada tokoh bangsa. Meski hanya melalui SMS WA. Saya akan hadir,” ujar Viryan di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3/19).
Bukan itu saja, ia juga menyebut, KPU selalu menerima laporan data DPT dari siapa saja dan pihak mana pun.
Contoh nya saja, mengenai laporan dari BPN adanya dugaan 31 juta data pemilih siluman. Dimana, kata dia, dari 31 itu, hanya ada 10,6 juta yang by name by adres.
“Lalu, yang 25 juta, PKS menyampaikan data. Hanya 1,1 jt yang potensial ganda,”
Oleh karena itu, ia menegaskan kembali bahwa KPU tidak melakukan pembiaran mengenai laporan-laporab soal permasalahan DPT.
“KPU tidak pernah pilih-pilih siapa yang memberikan data. Terjadi pembiaran itu tidak benar. Ini sedang kami verifikasi by name by addres. 440 orang sudah kami perbaiki. Di Majalengka sudah kami perbaiki. Data orang yang sudah meninggal sudah kita coret,” ungkapnya.
Ditempat itu juga ia memohon agar masyarakat percaya dengan KPU yang akan terus berkerja memperbaiki data-data KPU. Dia juga memastikan, bahwa data-data untuk memvasilidasi DPT menggunakan data yang valid dan tepat.
“Datanya benar seperti. Kita tidak bisa main-main. Data ini benar adanya,” tegas Viryan.
“Kami juga sedang menunggu sidang putusan MK. KPU tidak bisa melayani pindah pemilu. Karena sesuai dengan UU,” ungkapnya kembali. [asp]