telusur.co.id - Laporan terbaru dari pemantau internasional dan pejabat kesehatan setempat mengindikasikan adanya lonjakan kematian yang sangat besar di Gaza akibat kelaparan dan kelalaian medis, dengan lansia dan bayi menjadi kelompok yang paling rentan. Situasi ini diperparah oleh blokade genosida yang sedang berlangsung.
Euro-Mediterania Human Rights Monitor melaporkan "peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya" dalam jumlah kematian di kalangan lansia. Kelaparan, malnutrisi parah, dan penyakit yang tidak diobati menjadi penyebab utama. Tim lapangan organisasi tersebut mendokumentasikan puluhan kematian lansia di kamp-kamp pengungsian, yang seringkali salah diklasifikasikan sebagai kematian alami karena tidak adanya mekanisme pelaporan formal.
Dalam dua minggu terakhir saja, ratusan lansia dilaporkan datang ke rumah sakit dalam kondisi kelelahan ekstrem dan sangat membutuhkan nutrisi dasar. Euro-Med memperkirakan sekitar 1.200 warga lansia Palestina telah meninggal dalam dua bulan terakhir akibat apa yang mereka sebut sebagai "kebijakan kelaparan Israel" – penolakan sistematis terhadap akses makanan dan medis yang jelas merupakan kejahatan perang.
Bencana kemanusiaan juga terus menghancurkan anak-anak Gaza. Persediaan susu formula bayi telah habis total, memaksa para ibu untuk memberi bayi mereka air. Sejak awal perang, lebih dari 88 anak telah meninggal karena kelaparan, dan jumlah ini terus meningkat.
Para pakar keamanan pangan PBB telah mengonfirmasi bahwa skenario terburuk – kelaparan – sedang terjadi secara nyata. Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan bahwa tujuh korban tambahan, termasuk anak-anak, meninggal karena kelaparan dan malnutrisi, sehingga jumlah korban tewas resmi terkait kelaparan mencapai 154 orang. Tragisnya, 89 dari jumlah tersebut adalah anak-anak, yang meninggal bukan karena bom, melainkan karena kelaparan yang disengaja.
Krisis kelaparan ini terjadi di tengah perang genosida Israel yang masih berlangsung, yang hingga saat ini telah menewaskan sedikitnya 60.034 warga Palestina dan melukai lebih dari 145.870 orang.
sumber:TNA