telusur.co.id - LPPM Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) melaksanakan kegiatan bertajuk “Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa dalam Upaya Mengimplementasikan Asta Cita” di Desa Rejuno, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Kegiatan yang berlangsung pada 15-16 Juni 2025 ini dipimpin oleh Bambang Sigit Widodo, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Unesa, sebagai ketua tim PKM. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan serentak bersama tujuh rintisan Desa Pancasila lainnya yang tersebar di Kabupaten Sidoarjo, Lamongan, Mojokerto, dan Magetan.
“Perlu diketahui bahwa, Unesa memiliki desa binaan yang setiap tahunnya mendapatkan program PKM dengan tema yang selalu. Berbeda, namun orientasinya pada satu tujuan yakni membangun Desa Pancasila,” ujar Bambang lewat keterangan tertulisnya. Rabu, (05/11/2025).
Kegiatan di Rejuno diawali dengan koordinasi bersama perangkat desa, yang diwakili oleh Pelaksana Harian (Plh) Kepala Desa, yaitu Sekretaris Desa Rejuno, serta melibatkan tokoh masyarakat, pemuda, dan anggota Karang Taruna sebagai peserta utama.
Dalam sambutannya, Bambang Sigit Widodo menyampaikan bahwa penguatan karakter dan jati diri bangsa menjadi bagian penting dari implementasi Asta Cita, khususnya dalam membangun masyarakat desa yang berketahanan, berbudaya, dan berkeadilan sosial.
“Desa menjadi ruang nyata untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila agar tumbuh dalam perilaku sosial dan praktik kehidupan sehari-hari,” papar Mas Bram, sapaan akrabnya.
Selama dua hari kegiatan, peserta mengikuti diskusi tematik dan sesi inspiratif dari narasumber, yang membahas nilai-nilai karakter bangsa, identitas lokal, serta strategi mengintegrasikan nilai Pancasila dalam tata kelola masyarakat desa.
“Melalui kegiatan PKM ini semakin memperkuat Desa Rejuno sebagai Desa Pancasila, sekaligus mendukung misi Unesa dalam mewujudkan pendidikan dan pengabdian yang berorientasi pada penguatan karakter kebangsaan dan pembangunan berkelanjutan berbasis nilai-nilai Pancasila,” tutup Wakil Rektor III UNESA ini. (ari)



