telusur.co.id - Di tengah absennya Lee Zii Jia dan kondisi kebugaran yang belum pulih sepenuhnya dari Ng Tze Yong, pebulutangkis muda Leong Jun Hao kini menjadi sorotan. Ia bukan hanya diharapkan tampil maksimal di sektor tunggal putra pada Piala Sudirman 2025, tetapi juga ditunjuk sebagai kapten tim nasional Malaysia.
Ajang beregu campuran bergengsi itu akan digelar di Xiamen, Tiongkok, pada 27 April hingga 4 Mei. Jun Hao, yang kini menempati peringkat ke-26 dunia, memikul tanggung jawab besar baik di dalam maupun luar lapangan.
“Dengan absennya Zii Jia dan Tze Yong, saya tahu saya harus meningkatkan permainan dan berjuang untuk setiap poin,” ujar Jun Hao.
Perjalanan Jun Hao sepanjang musim ini memang belum stabil. Meskipun sempat menunjukkan potensi dengan mencapai final Kumamoto Masters 2024, performanya di tur dunia masih belum konsisten. Salah satunya terlihat dari kekalahan tipis di putaran kedua Swiss Open bulan lalu melawan Kenta Nishimoto (Jepang), yang memperlihatkan tantangan dalam adaptasi taktis di tengah pertandingan.
“Saya sering mencoba membaca permainan lawan, tapi justru itu membuat saya tertinggal. Sekarang saya sadar, saya harus bereaksi lebih cepat dan melakukan penyesuaian lebih baik,” aku pemain 24 tahun itu.
Ditunjuk sebagai kapten bersama bintang ganda putri Pearly Tan, Jun Hao mengaku siap menjalani peran ganda—sebagai pemain inti sekaligus motivator tim.
“Setiap pertandingan penting. Setiap orang di tim harus memainkan perannya untuk membantu kami menang,” tegasnya.
Bersama pemain muda Justin Hoh (peringkat 46 dunia), Jun Hao akan menjadi tumpuan Malaysia di tunggal putra, menghadapi lawan tangguh dari Grup C seperti Jepang, Prancis, dan Australia.
Dengan ekspektasi besar dan absennya nama-nama top di sektor tunggal putra, Piala Sudirman 2025 menjadi ajang pembuktian bagi Leong Jun Hao. Tidak hanya untuk membuktikan bahwa ia layak memimpin skuad nasional, tetapi juga bahwa dirinya bisa menjadi wajah baru bulu tangkis Malaysia di masa depan.
Jika mampu menjawab tantangan ini, Jun Hao bisa menciptakan momen krusial dalam kariernya—bukan sekadar tampil, tapi menjadi pemain kunci dalam regenerasi bulu tangkis Malaysia.
