telusur.co.id - Koordinator Masyakarat Anti Korupsi (MAKI) Boyamin Saiman menganggap, pernyataan Firli Bahuri mengenai mobilnya yang 'hilang' di Bareskrim Polri, usai menjalani pemeriksaan pada Kamis (16/11/23) lalu, sesuatu yang terlalu dibuat-buat. Sebab, ketika memasuki Kompleks Bareskrim Polri, pasti dilakukan pengecekan yang cukup ketat. 

"Itu saya yakin berbohong karena tidak mungkin mobil dia hilang di dalam kompleks Mabes Polri. Mobil bisa masuk Mabes Polri itu dengan pengecekan atau pengawasan yang ketat," ujar Boyamin saat dihubungi, Selasa (21/11/23).

Menurut Boyamin, Firli terlalu mendramatisir dengan penjelasan mengada-ngada terkait mobil pribadinya yang hilang.

"Karena apapun tidak mungkin hilang di dalam. Karena diawasi CCTV segala macam. Kata-kata hilang itu didramatisir," ucap Boyamin.

Selain itu, lanjut Boyamin, tingkat keamanan di Mabes Polri juga begitu ketat. Dan, tidak sembarangan mobil yang bisa masuk ke dalam gerbang kantor polisi di Jalan Trunojoyo itu.

"Tanpa akses yang tidak diizinkan masuk ya nggak bisa masuk. Level anggota yang bisa masuk hanya bintang 1 atau Kombes yang punya akses karena punya jabatan. Karena mobil lawyer, tamu biasa, jarang bisa masuk di Mabes Polri," kata Boyamin.

Firli Bahuri sebelumnya buka suara terkait pemeriksaan di Bareskrim Polri, Kamis (16/11/23) pekan lalu.

Usai pemeriksaan di Bareskrim Polri, Firli mengaku mobil pribadinya tidak ditemukan. Kala itu, ia harus terburu-buru menuju Gedung Merah Putih KPK untuk menangani Operasi Tangkap Tangan (OTT) Kejaksaan Negeri (Kejari) Bondowoso dalam suap penanganan perkara proyek holtikultura.

Dia pun menyebutkan seseorang meminjamkan mobil merek Hyundai dengan plat B 1917 TJQ yang diduga bodong dan mengantarkan dirinya keluar dari markas besar kepolisian.

Diketahui, ketika dikejar awak media tampak Firli terlihat ketakutan dibalik kaca mobil bewarna hitam. Firli mengenakan baju batik cokelat duduk di bangku tengah menyenderkan kursinya sembari menutup wajahnya dengan tas.[Fhr]