telusur.co.id, Menteri Sosial RI, Syaifullah Yusuf meminta Dewan Nasional Indonesia Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) untuk berperan aktif menyukseskan program pemerintah yang terkait dengan kesejahteraan sosial. Salah satunya, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan pemberdayaan sosial.
"Pesan dari Gus Men Saifullah Yusuf bahwa lembaga DNIKS ini harus benar-benar maksimal sebagai mitra Kemensos dalam bekerja untuk zero kemiskinan," kata pria yang akrab disapa Gus Ipul usai menerima kunjungan Ketua umum DNIKS, A Effendi Choirie terkait rencana pelantikan dan pengukuhan Badan Pengurus DNIKS 2024-2029 di Jakarta Jumat, (10/1/2025).
Turut hadir dalam acara pertemuan itu yakni, Wakil Mensos Agus Jabo Priyono, Ketua DNIKS Bidang perencanaan pembangunan kesejateraan sosial dan inovatif, Zarman Syah dan Wakil Sekjen DNIKS, Syamsuddin M Pay.
"Presiden Prabowo memprioritaskan masalahan kemiskinan ekstrem, sehingga program-program pemberdayaan sosial harus tepat sasaran," ujarnya.
Gus Ipul juga mendorong DNIKS untuk menjalin sinergi dengan semua lembaga. "Jadi pemberdayaan yang kita harapkan ke depan itu, penanganan kemiskinan dan juga peningkatan kesejahteraan sosial itu lebih terukur, kemudian terpadu. Jadi mulai dari datanya yang valid, ya itu kan," terangnya lagi.
Sementara itu, Ketua umum Dewan Nasional Indonesia Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS), A Effendi Choirie menegaskan bahwa DNIKS mendukung penuh semua program Kemensos.
"Tentu DNIKS sebagai mitra strategis Kemensos akan selaras dengan kebijakan pemerintah guna memperjuangkan pengurangan angka kemiskinan di berbagai sektor," kata pria yang akrab disapa Gus Choi.
Karena itu, untuk mempercepat pengentasan masyarakat miskin, lanjut Gus Choi, DNIKS akan melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai unsur.
"DNIKS berperan mengkoordinasi lembaga-lembaga kesejahteraan sosial di Indonesia baik di provinsi, kabupaten dan kota. Yang telah terdaftar ribuan organisasi yang diberdayakan oleh DNIKS,” jelasnya lagi.
Tak hanya itu, lanjut Gus Choi, untuk mengakselerasi sejumlah program peningkatan kesejahteraan masyarakat maka DNIKS melakukan pendeketan melalui aspek filosofis, sosiologis, historis, juridis dan organisatoris. "Dengan begitu, kita bisa memobilisasi partisipasi publik dan memproduksi gagasan-gagasan cerdas untuk mempercepat terwujudnya zero kemiskinan," paparnya.
Dikatakan Gus Choi, bahwa persoalan ini akan dirumuskan dalam Mukernas I DNIKS yang akan berlangsung sekitar 14-16 Pebruari 2024 di Jakarta.
"Beberapa program kerja yang akan dibahas antara lain, perlindungan sosial yang mencakup perlindungan dan jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan rehabilitasi sosial. Cakupan ini bertujuan untuk mengatasi kerentanan, kemiskinan, dan risiko sosial sepanjang kehidupan," pungkasnya.