Wakil Ketua Komisi I DPR RI Imbau Semua Pihak Menahan Diri Terkait Insiden di Aceh Utara - Telusur

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Imbau Semua Pihak Menahan Diri Terkait Insiden di Aceh Utara

Dave Laksono. foto ist

telusur.co.id - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, meminta seluruh pihak untuk menahan diri dan menjaga situasi tetap kondusif menyusul adanya konvoi warga yang membawa serta mengibarkan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang berujung pada insiden ricuh di Aceh Utara.

Dave menyampaikan keprihatinan mendalam atas terjadinya gesekan antara masyarakat dan aparat keamanan. Ia menilai peristiwa tersebut sangat disayangkan, terlebih terjadi di tengah situasi bencana banjir yang seharusnya menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas dan kepedulian bersama.

“Saya menghimbau masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dengan cara yang damai dan sesuai aturan. Saya juga mengajak aparat keamanan untuk tetap mengedepankan sikap profesional dan humanis dalam menjalankan tugas,” ujar Dave di Jakarta.

Ia memahami bahwa masyarakat memiliki niat baik untuk menyalurkan bantuan kepada korban bencana sekaligus menyuarakan aspirasi agar penanganan banjir mendapat perhatian lebih dari pemerintah pusat. Namun demikian, Dave mengingatkan agar perbedaan ekspresi di lapangan tidak mengaburkan tujuan utama, yaitu keselamatan warga dan kelancaran distribusi bantuan.

“Jangan sampai perbedaan ekspresi di lapangan justru memperburuk keadaan dan mengganggu upaya kemanusiaan yang sedang berjalan,” tegasnya.

Menurut Dave, peristiwa tersebut harus menjadi pembelajaran bersama bahwa komunikasi yang baik serta sikap saling menghormati merupakan kunci untuk mencegah terjadinya konflik. Ia mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk memperkuat koordinasi agar aspirasi masyarakat dapat tersampaikan dengan jelas tanpa menimbulkan ketegangan.

Dave juga menyatakan keyakinannya bahwa dengan semangat kebersamaan dan sikap saling menahan diri, bangsa Indonesia dapat melewati masa sulit ini. Ia menegaskan bahwa penanganan bencana harus menjadi prioritas utama, sementara perbedaan pandangan politik hendaknya disalurkan melalui mekanisme yang tepat dan konstitusional.

“Mari kita jadikan peristiwa ini sebagai pelajaran berharga untuk menjaga persatuan, mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, dan memperkuat kepercayaan antara masyarakat dan aparat,” tutup Dave. [ham]


Tinggalkan Komentar