Menteri Kebudayaan Resmikan Museum Semedo, Ruang Edukasi dan Kultural Bagi Pengunjung - Telusur

Menteri Kebudayaan Resmikan Museum Semedo, Ruang Edukasi dan Kultural Bagi Pengunjung

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, meresmikan Museum Semedo

telusur.co.id - Dalam rangkaian kunjungan kerja di Kota dan Kabupaten Tegal, Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, meresmikan Museum Semedo, yang terletak di Desa Semedo, Kabupaten Tegal. Pada kesempatan tersebut, Menbud menorehkan tanda tangannya di atas prasasti, yang menandakan bahwa kini Museum Semedo telah resmi dibuka, setelah dilakukan soft launching pada tahun 2022.

Museum Semedo, yang berada di Desa Semedo ini dibangun mulai 2015 di atas lahan 10.582m2, sebagai bagian pusat informasi dan ilmu pengetahuan kepurbakalaan serta penelitian arkeologi prasejarah. Menbud pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi atas peresmian museum yang kini dikunjungi oleh rata-rata 6 ribu pengunjung per bulan.

Menurut Menbud di Museum Semedo terdapat banyak temuan yang waktu itu menjadi sebuah berita penting bagi dunia paleoantropologi, yaitu penemuan Homo erectus. "Jadi temuan ini penting karena ini merupakan satu rangkaian dari jejak-jejak manusia purba yang ditemukan dan ini menambah juga tentu waktu itu koleksi temuan di Nusantara ini menjadi 50-60% dari seluruh koleksi temuan yang ada di dunia," ungkapnya.

Menbud turut menyampaikan harapannya agar Museum Semedo menjadi ruang edukasi dan juga ruang kultural. Kementerian Kebudayaan berharap akan banyak kunjungan, dengan aktivasi, promosi, bisa lebih banyak lagi pengunjung ke museum ini. 

"Termasuk yang kita harapkan promosi ini melibatkan juga para influencer generasi muda untuk memperkenalkan bahwa ini merupakan kekayaan budaya kita, national treasure kita. Kekayaan budaya kita ini tidak bisa dihargai dengan uang, karena ini merupakan satu temuan yang sangat langka," ungkap Menteri Fadli.

Selanjutnya Menbud turut menyampaikan Kementerian Kebudayaan berharap fasilitas yang sangat baik ini bisa terus dijaga dan membentuk ekosistem. Salah satu yang paling penting dalam ekosistem museum menurutnya adalah bagaimana museum itu bisa berkelanjutan, bisa mendapatkan penghasilan yang bisa membantu di dalam pemeliharaan dan pengembangannya. 

"Kalau kita lihat di museum-museum di negara lain itu pendapatan utamanya bukan dari tiket, tiket itu hanya 30%, apalagi disini kan tiketnya relatif murah ya, Rp 8000, murah sekali, ini juga perlu dipikirkan. Tapi pendapatan utama dari museum itu merchandise. Kira-kira pendapatan dari merchandise atau souvenir yang ada di museum itu 50%”, jelas Menbud.

"Karena ini bagian dari Museum dan Cagar Budaya yang juga merupakan Badan Layanan Umum, maka bisa bekerja sama dengan pihak swasta, korporasi, dan juga mungkin dijadikan  Intellectual Property(IP). IP inilah sebenarnya satu hal yang sekarang ini bisa menjadi fondasi dari bisnis modern. Kita juga berharap dengan hadirnya komunitas-komunitas budaya yang berkembang, museum ini bisa menjadi salah satu ruang aktivasi, ruang edukasi, dan juga bisa menjadi ruang budaya," tutup Menbud.

Penanggung Jawab Unit Museum Semedo, Gatut Eko Nurcahyo, pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa berdasarkan data statistik, dari urutan satu sampai lima destinasi wisata di Tegal, Museum Semedo berada di posisi dua dan satu-satunya destinasi yang berbasis heritage atau warisan budaya. Menurutnya dengan data tersebut, benar-benar membuktikan bahwa warisan budaya itu merupakan suatu aset yang bisa membuka atau menjadi titik temu bagi semua sumber daya untuk diaktualisasikan.

Menutup laporannya, Gatut turut menyampaikan Museum Semedo memiliki potensi untuk dapat dikembangkan lebih jauh lagi. Hal tersebut menurutnya berdasarkan capaian pengunjung dalam dan luar negeri, kerja sama dan kemitraan dengan masyarakat dan komunitas yang sudah terjalin dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Tegal, khususnya dalam pemajuan kebudayaan, serta tergolong sebagai site museum karena berada di dalam Kawasan Cagar Budaya Semedo.

Setelah prosesi penandatanganan prasasti, Menteri Kebudayaan kemudian meninjau ruangan dan tata pamer Museum Semedo, didampingi oleh Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra; Staf Khusus Bidang Protokoler dan Rumah Tangga, Rachmanda Primayuda; Direktur Sarana Prasarana, Feri Arlius; serta Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma; dan Wakil Bupati Tegal, Ahmad Kholid.

Tingkat kunjungan yang tinggi menandakan peran museum ini sebagai agen edukasi yang vital, dengan memamerkan lebih dari 3.100 koleksi artefak, fosil biologis serta geologis, yang menggambarkan kekayaan bumi dari berbagai perspektif. [ham]


Tinggalkan Komentar