telusur.co.id - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (DPP PAN) Saleh Partaonan Daulay menegaskan bahwa sikap partainya akan tetap konsisten mendukung Erick Thohir sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) Prabowo Subianto.
Namun, PAN akan tetap menghormati usulan Partai Golkar yang mendorong Ketua Umum Airlangga Hartarto atau kader partai berlambang pohon beringin lainnya.
"Meskipun berkontestasi dalam pilpres, kami akan tetap mengedepankan etika dan komitmen politik yang telah disepakati," kata Saleh dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Sejalan dengan dinamika politik yang ada, Saleh yakin peluang Erick Thohir menjadi cawapres Prabowo makin menguat.
Paling tidak setelah Muhaimin Iskandar atau Cak Imin keluar dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), salah seorang kandidat telah keluar. Dengan begitu, KIM akan makin memperhitungkan Erick Thohir dan menetapkannya dalam skala prioritas.
"Dari survei elektabilitas, Erick Thohir 'kan sangat baik. Jika dibandingkan dengan kandidat lain, Erick Thohir masih berada di barisan teratas. Oleh karena itu, wajar sekali kalau dijadikan sebagai skala prioritas," ujarnya.
Hal itu, kata dia, tentu saja masih harapan dan proposal PAN. Dalam pembicaraan di tingkat internal KIM, usulan ini akan disampaikan. Semua pihak boleh melakukan asesmen.
"O, ya, dalam konteks pilpres, pasangan Prabowo-Erick Thohir dinilai paling tepat. Ada unsur tua muda, militer sipil, memahami bisnis dan keuangan, representasi nasionalis religius, dan memahami geopolitik dan sistem pertahanan keamanan," tuturnya.
Menurut dia, kuncinya memang dalam kedaulatan dan pertahanan. Bangsa Indonesia harus berdaulat dalam segala aspek: ekonomi, sosial, politik, budaya, dan keamanan.
"Di dalam kedaulatan ini, martabat bangsa akan makin diperhitungkan. Nah, posisi seperti ini ada pada pasangan Prabowo-Erick Thohir," pungkasnya.[]
sumber: antara