telusur.co.id - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) bekerjasama dengan Universitas Triatma Mulya, Bali, menggelar Sarasehan Kehumasan MPR RI, Menyapa Sahabat Kebangsaan, dengan tema "Peran MPR RI dan Perguruan Tinggi dalam Meningkatkan Komunikasi Publik". Dalam sarasehan ini, Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR, Anies Mayangsari Muninggar, SIP, ME, mengungkapkan pada era informasi digital ini kerjasama dan kolaborasi dengan perguruan tinggi menjadi penting.
"Pentingnya komunikasi publik karena peran Humas adalah untuk mengkomunikasikan berbagai informasi ataupun kinerja dari Pimpinan MPR, kelembagaan MPR, maupun Kesekjenan MPR," katanya dalam Sarasehan Kehumasan MPR RI Menyapa Sahabat Kebangsaan di Universitas Triatma Mulya, Bali, Selasa (2/7/2024).
Sarasehan Kehumasan MPR ini dihadiri Rektor Unversitas Triatma Mulya Dr. I Ketut Putra Suarthana, MM, Wakil Rektor I Dr. Ni Luh Putu Agustini K, SE MM, Wakil Rektor III Dr. I Ketut Sutapa, MM, Dekan Fakultas Pariwisata Nengah Subadra, SS, M.Par, Ph.D, dan mahasiswa Universitas Triatma Mulya. Dalam kesempatan ini dilakukan penandatangan kerjasama antara Setjen MPR RI dan Universitas Triatma Mulya yang ditandatangani Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi MPR dan Rektor Universitas Triatma Mulya.
Menurut Anies, dalam Sarasehan Kehumasan MPR ini, Biro Humas dan Sistem Informasi MPR ingin mendapat masukan dari perguruan tinggi mengenai komunikasi publik yang harus dilakukan lembaga parlemen khususnya MPR. "Sebagai sistem pendukung kelembagaan MPR, Sekretariat Jenderal MPR perlu meningkatkan komunikasi publik," ujarnya.
Anies menambahkan Pimpinan MPR periode 2019-2024 akan berganti dengan Pimpinan MPR periode 2024-2029 pada awal Oktober 2024. Setiap periode Pimpinan MPR mempunyai kehendak dan tuntutan yang berbeda dengan Pimpinan MPR periode sebelumnya. "Termasuk soal bentuk komunikasi publik untuk meningkatkan citra positif bagi kelembagaan MPR RI. Agar MPR lebih dekat lagi dengan masyarakat, dan MPR memiliki citra yang lebih baik lagi di mata masyarakat," katanya.
Ketika menjadi narasumber dalam Sarasehan Kehumasan ini, Anies juga mengungkapkan Biro Humas dan Sistem Informasi MPR mempunyai program-program yang kemudian bisa lebih mendekatkan kelembagaan MPR dengan masyarakat dan memberikan citra positif kelembagaan MPR. "Sehingga perlu kolaborasi Sekretariat Jenderal MPR RI bersama perguruan tinggi sangat penting. Karena masukan dari perguruan tinggi bisa meningkatkan komunikasi publik MPR RI kepada masyarakat," jelasnya.
Untuk penguatan komunikasi publik, lanjut Anies, MPR telah membuat strategi komunikasi seperti melalui media sosial (Youtube, facebook, instagram, twitter, dan TikTok). "Kami perlu mendapat masukan mengenai komunikasi publik yang tepat melalui media sosial sehingga bisa menjangkau kalangan milenial. Kami masih mencari formulasi yang tepat komunikasi publik yang tepat untuk kalangan milenial," imbuhnya.
Anies menjelaskan beberapa implementasi komunikasi publik yang sudah dilakukan MPR yaitu survei kepuasan masyarat tentang kinerja MPR, penerimaan kunjungan delegasi (sekolah dan universitas) ke MPR, layanan PPID, pelaksanaan Forum Komunikasi Publik dan Sarasehan Kehumasan, website mpr.go.id dan media sosial.
Sementara itu narasumber Wakil Rektor III Dr. I Ketut Sutapa, MM menguraikan tentang peran perguruan tinggi untuk meningkatkan komunikasi publik. Menurut Ketut Sutapa, perguruan tinggi memiliki peran straregis dalam meningkatkan komunikasi publik, yaitu membangun citra positif, meningkatkan keterlibatan masyarakat, dan memperkuat hubungan dengan pemangku kepentingan.
"Peran perguruan tinggi untuk meningkatkan komunikasi publik antara lain melalui pendidikan dan pelatihan, keterlibatan masyarakat, fasilitas dan sumber daya, seminar dan workshop," katanya.