Palestina-Israel Sepakat Damai, DPR: Kita Harus Tetap Waspada Perdamaian Semu - Telusur

Palestina-Israel Sepakat Damai, DPR: Kita Harus Tetap Waspada Perdamaian Semu

Gaza, Palestina (Foto: Irna)

telusur.co.id - Beberapa sumber menyatakan telah terjadi kesepakatan perdamaian antara Palestina dan Israel.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta menyatakan, setelah upaya negosiasi terus-menerus untuk membicarakan gencatan senjata dan perdamaian, patut disyukuri akhirnya tercapai kesepakatan antara Palestina dan Israel dengan mediator. 

"Ini capaian yang signifikan dalam negosiasi tidak langsung antara Palestina dengan Israel. Langkah awal menuju perdamaian sudah terlihat, meski perjalanan masih sangat panjang, karena perdamaian ini baru akan memasuki tahap I, yaitu pembebasan sandera, penarikan IDF ke garis-garis yang disepakati dan pembukaan blokade bantuan kemanusiaan," ujar 

Namun, politisi dari PKS ini mengingatkan bahwa dunia harus tetap meningkatkan kewaspadaan. 

"Jangan sampai ini menjadi 'perdamaian semu'. Karena track record Israel selama ini tidak menginginkan perdamaian. Hampir selalu Israel mengkhianati kesepakatan gencatan senjata. Setiap upaya negosiasi juga hampir selalu digagalkan oleh Israel. Terakhir lalu Israel menyerang Doha Qatar, menarget negosiator Hamas yang sedang bernegosiasi untuk gencatan senjata dan mewujudkan perdamaian", tegasnya. 

Israel bersikeras menyingkirkan Hamas. Padahal, Hamas sendiri sudah menunjukkan sikap moderat. Mau berunding dan bernegosiasi. Bahkan Hamas sudah legowo jika tidak dilibatkan dalam pemerintahan, asalkan Palestina merdeka penuh.

Di dalam proposal perdamaian Trump, tidak disebutkan secara eksplisit terkait kemerdekaan Palestina. Akan fair jika kemerdekaan Palestina secara penuh juga menjadi klausul utama dalam kesepakatan. Tak fair jika Israel sudah merdeka, tapi Palestina tidak diakui kemerdekaannya secara penuh.

Israel punya IDF, sedangkan Hamas diminta menyerahkan senjatanya tanpa kejelasan kemerdekaan Palestina, yang tentu sebagai negara merdeka Palestina akan memiliki tentara nasional. Ini jelas tidak adil. 

Selain itu, doktor Teknik Kimia lulusan Manchester, Inggris, ini meminta pelibatan PBB secara maksimal dalam transisi perdamaian ini. 

"PBB sebagai lembaga internasional harus dilibatkan secara maksimal, bukan hanya sebagai stempel. Semoga kesepakatan yang ada ini bisa berhasil dalam melalui setiap tahapannya menuju perdamaian yang sejati dan kemerdekaan penuh Palestina. Kita semua harus terus mengawal ketat kesepakatan ini agar on the track", imbuh anggota DPR dari Yogyakarta ini.[Nug] 


Tinggalkan Komentar