telusur.co.id -Gregoria Mariska Tunjung gagal melaju ke babak final cabang buutangkis nomor tunggal putri usai menerima kekalahan dramatis atas wakil Korea Selatan An Se-young pada babak semifinal dengan skor 21-11, 13-21, 16-21.
Gregoria dijadwalkan akan melakoni laga perebutan medali perunggu pada hari ini Senin (05/08/24).
Namun, pihak Olimpiade 2024 memastikan Gregoria meraih medali perunggu tanpa harus bertanding. Pasalnya lawan Gregoria di laga tersebut, Carolina Marin mengalami cedera ketika bertanding melawan pebulutangkis Cina, He Bingjiao di semifinal.
Marin mengalami cedera pada gim kedua setelah salah menapakkan kaki usai mengembalikan pukulan dari Bingjiao.
Pebulutangkis asal Spanyol ini menyesal tidak dapat melanjutkan permainan.
Mendapatkan kabar bahwa otomatis mendapatkan perunggu, Gregoria bingung. Perasaan Gregoria campur aduk antara senang dan sedih.
"Tadi aku lagi stretching, terus Marin jatuh, kebetulan hari ini aku ada tes juga, jadi aku tidak sempat lihat keputusannya bagaimana, cuman katanya diputuskan Retired," ucap Gregoria dalam rilis NOC Indonesia.
"Bingung ya, salah banget aku happy dengan penderitaan orang lain. Ini musibah untuk Marin, tapi aku bingung bereaksi saja, kaya tidak mau ini terjadi aja. Jujur banget aku bersyukur medalinya, tapi bukan happy gitu," lanjut Jorji.
Meski demikian, raihan medali ini menjadi pelepas dahaga sektor tunggal putri setelah terakhir kali didapatkan oleh Maria Kristin pada Olimpiade Beijing 2008.
Medali perunggu ini juga disyukuri oleh pelatih sektor tunggal putri PBSI.
"Tentunya puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yah, atas kehendaknya atas ridhonya juga, setelah sekian lama kita tidak dapat medali di tunggal putri sekarang alhamdulillah Jorji bisa dapat medali perunggu."
"Ini juga berkat tim yang bagus, bukan karena saya sendiri, kalau saya lihat PBSI timnya sudah bagus, ada Tim Ad Hoc yang diisi oleh orang-orang yang kompeten di dalamnya, yang memang dibentuk oleh bapak Fadil, tujuannya untuk menjaga tradisi medali," kata Herli Djaenudin, pelatih tunggal putri PBSI.
"Target saya memang medali, kita tidak berpikir apa, yang penting medali dulu deh, karena lihat dari ranking di atas dia masih banyak. Ini jadi ajang pembuktian Jorji," lanjutnya.
Kepastian perolehan medali perunggu Gregoria ini sudah dikonfirmasi oleh Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari.
"Alhamdulillah BWF sudah mengumumkan secara resmi bahwa Jorji atau Gregoria Mariska resmi meraih medali perunggu tunggal putri Olimpiade Paris 2024," ujar Raja Sapta Oktohari.
Raihan medali perunggu ini menjadi yang pertama bagi kontingen Indonesia pada Olimpiade Paris 2024.