telusur.co.id - Sekitar dua ratus anak muda yang datang dari berbagai penjuru Indonesia, pada Senin, 24 Juli 2023. berkumpul di Aula Serbaguna, Balai Kota Manado, Sulawesi Utara. Kelompok yang disebut kaum milineal berada di provinsi yang berbatasan dengan Filiphina itu untuk mengikuti ‘Social Expedition Edisi Bunaken Pulau Nain’ dan ‘Temu Tokoh Nasional’.
 
Selama beberapa hari para generasi muda itu akan mengadakan berbagai aktivitas sosial dan lingkungan di Pulau Nain. Pulau Nain merupakan pulau yang letaknya tak jauh dari Pulau Bunaken dan berada di wilayah 3T, Tertinggal, Terdepan, dan Terluar.
                                                  
Hadir di aula serbaguna dalam rangka pelepasan peserta, yakni Wakil Ketua MPR Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid MA (HNW); Wakil Walikota Manando dr. Richard H. M Sualang, Tokoh Masyarakat Sulawesi Utara Syarifudin Saafa ST., MM; Founder 1000 Generasi Emas Fahrin Umarama, dan Direktur Yes Go Indonesia Devitasari.
 
Kepada puluhan wartawan yang men-door stop dirinya, HNW mengatakan MPR sangat mendukung kegiatan anak-anak muda yang dikoordinir oleh Komunitas 1000 Generasi Emas dan Yes Go Indonesia itu. “Sosial ekspedisi yang diinisiasikan ini sangat luar biasa”, ujarnya. Apa yang dilakukan disebut suatu langkah terobosan yang menginspirasi dan membuktikan generasi muda masih mencintai Indonesia.
 
Diakui saat ini banyak orang mengkhawatirkan nasionalisme atau rasa cinta bangsa dari para generasi muda. Seolah-olah mereka jauh dari aktivitas yang memupuk jiwa persatuan dan kesatuan bangsa serta tidak cinta pada Indonesia. “Ternyata melalui kegiatan ini, generasi milenial membuktikan diri cinta pada bangsa dan negara Dan masadepannya”tutur alumni Pondok Pesantren Gontor itu. Ditambahkan, dengan kreasi mereka yang orisinil mampu mengumpulkan 200 anak dari seluruh Indonesia.
 
Menurut Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, kegiatan di pulau-pulau kecil menguatkan apa yang pernah diperjuangkan bangsa Indonesia akan hadirnya negara kepulauan lewat Deklarasi Juanda. Dengan deklarasi itu membuat Indonesia bukan hanya sebagai negara daratan saja namun bangsa yang berupa nusantara. “Seluruh pulau dan laut bersatu padu menjadi Indonesia”, ujarnya.
 
Dengan demikian laut dan selat tidak membuat bangsa ini pecah dan tersekat. Penegasan Indonesia sebagai nusantara disebut dalam Pasal 25A UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan NKRI adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara. “Nah kegiatan dari para generasi muda itu menegaskan kembali tentang kenusantaraan Indonesia”ujar HNW.
 
Meski mengakui minim pendanaan namun mereka tetap semangat. Semangat yang membara dari para generasi muda itu menurut HNW mengulangi semangat besar yang dahulu dicontohkan oleh para generasi muda di tahun 1920-an, seperti anak muda dari Sulawesi Utara AA Maramis. Pada masanya AA Maramis dengan segala keterbatasan berani merantau dari kampung halamannya menuju ke Batavia untuk sekolah dan melanjutkan sekolah ke Leiden,Belanda.

“Setelah lulus ia kembali ke Indonesia dan ikut melanjutkan perjuangan Indonesia merdeka”, ujarnya. “AA Maramis merupakan anggota BPUPK dan kemudian Panitya 9, Bapak Bangsa yang ikut menyepakati dasar negara Pancasila dalam Piagam Jakarta yang menjadi Pembukaan UUD 45”tambahnya.
 
HNW mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan Social Expedition Edisi Bunaken Pulau Nain. Dikatakan, kegiatan itu penting disukseskan, dikomunikasikan, dan disosialisasikan sehingga menjadi semangat yang bisa ditularkan ke seluruh generasi muda khususnya dan masyarakat umumnya. “Bisa dikembangluaskan, bahkan bila kegiatan ini ditindaklanjuti di Jakarta, kami siap mendukung da  menerima mereka di MPR”ujar pria asal Klaten, Jawa Tengah, itu.
 
MPR mendukung secara konstitusi sebab kegiatan itu menegaskan kembali tentang kesatupaduan dan dukungan kita terhadap NKRI yang bercirikan Nusantara. “Terobosan anak2 muda ini, menegaskan kembali sikap generasi muda yang tetap cinta Indonesia dengan nusantaranya”pungkasnya.[]