Pembunuhan Pasutri di Serpong, Teriakan Korban dan Kapak Berlumur Darah - Telusur

Pembunuhan Pasutri di Serpong, Teriakan Korban dan Kapak Berlumur Darah

Ilustrasi pembunuhan (ist)

telusur.co.id - Sepasang suami istri Nonnenmacher Kurt Emil, yang merupakan warga negara Jerman ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya. Sementara istrinya Naomi Simanungkalit meninggal dunia di rumah sakit karena luka yang dideritanya sangat serius.

Peristiwa mengenaskan itu terjadi di rumah korban di Jalan Merbabu, Sektor IV-2 Blok A No 3, Lengkong Wetan, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (12/3/21).

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin mengatakan, pihaknya telah berhasil meringkus pelaku berinisial WA. Pria 22 tahun itu berhasil ditangkap pada Sabtu (13/3/21).

"Sudah kami amankan. Tersangka dengan inisial WA Sabtu kemarin di Tambun Utara, Bekasi," ujar Iman saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (14/3/21).

Pelaku, kata Iman, datang ke rumah korban pada pukul 22.30 WIB di malam kejadian. Ia memanjat pagar untuk masuk ke rumah korban.

Mulanya pelaku membacok dan membekap korban Naomi. Korban Naomi menderita luka bacok di bagian dagu dan lengan sebelah kiri.

“Karena mendengar ada keributan, suami korban Naomi terbangun. Kemudian pelaku ini langsung melayangkan kapak ke leher dan dagu korban,” jelasnya.

Sebelumnya, Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus membenarkan adanya tindak pembunuhan terhadap pasutri di Serpong, Tangerang Selatan. Sebelum terjadi aksi pembunuhan, ART korban yang bernama Among mendengar suara ribut-ribut dari ruang tamu rumah majikannya.

Karena takut dengan keributan yang terjadi, Among kemudian pergi lewat pintu samping rumah tersebut. Sebelum pergi, ia sempat mendengar suara teriakan dari majikannya.

"Ketika saksi pergi, terdengar suara majikannya saudara Naomi Simanungkalit berteriak 'Mau diapain aing' sebanyak dua kali," ujar Yusri.

Sementara Kasat Serse Polres Tangsel AKP Angga Surya Saputra menjelaskan, terdapat luka bacokan di bagian bawah leher. Dalam kasus ini polisi menyita sejumlah barang bukti, seperti korek api berbentuk pistol dan kapak yang diduga sebagai alat pembunuhan. 

"Jadi memang yang paling parah memang dibacok bagian bawah leher," kata Angga. (Fhr)


Tinggalkan Komentar