telusur.co.id - Anggota Komisi I DPR RI Marwan Jafar memberikan perhatian serius terhadap kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) di Suriah pasca tumbangnya pemerintahan Bashar Assad. Keamanan WNI menjadi prioritas utama.
Kekuasaan Bashar Assad tumbang setelah kelompok pemberontak bersenjata mulai memasuki Damaskus dari sisi selatan ibu pada Sabtu (7/12/24). Kota tersebut dikuasai kelompok anti rezim Assad pada Minggu (8/12/24), setelah pasukan rezim Assad kehilangan kendalinya.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus menetapkan siaga 1 untuk seluruh wilayah Suriah bagi para WNI pasca eskalasi peperangan antara tentara pendukung Assad dan pihak oposisi.
"Dalam situasi perang yang sangat membahayakan itu, keamanan dan keselamatan WNI menjadi prioritas," terang Marwan.
Saat ini, ada 1.162 WNI yang berada di Suriah. Marwan meminta kepada KBRI untuk memastikan bahwa kondisi semua warga Indonesia di Suriah aman.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan KBRI harus terus berkoordinasi untuk mengetahui kondisi WNI. Pihak KBRI harus menghubungi semua WNI dan memastikan mereka dalam kondisi aman.
"Dalam keadaan darurat perang seperti ini, komunikasi dan koordinasi sangat penting. Jangan ada satu WNI pun yang luput dari perhatian," tegas politikus dari Fraksi PKB itu.
Selain tempat tinggal yang aman, pasokan makanan mereka juga harus dipastikan cukup. Sebab, mencari bahan makanan dalam kondisi konflik akan sangat berbahaya.
Maka, lanjut politisi asal Pati, Jawa Tengah itu, Kemenlu melalui KBRI harus terus memantau pergerakan WNI di Suriah. Tentu, mereka lebih baik tetap di dalam rumah untuk sementara waktu.
"Pergerakan semua WNI harus dipantau. Lebih baik tetap di dalam rumah, karena kondisi sedang tidak aman," bebernya.
Mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi itu mengatakan, jika nanti kondisi konflik semakin memanaskan dan mengancam jiwa WNI, maka opsi evakuasi harus dilakukan.
"Proses evakuasi WNI ke tempat yang aman perlu dilakukan dengan cepat, jika kondisi keamanan semakin kacau," pungkas Marwan. [Tp]