Telusur.co.id - Kecelakaan dalam proyek pembangunan Kereta Api di Matraman, Jakarta Timur, Minggu (4/2/18), yang menewaskan empat orang pekerja, harus menjadi perhatian khusus pemerintah.
Demikian disampaikan anggota Komisi V DPR, Nurhasan Zaidi dalam keterangan kepada media, Senin (5/2/18).
“Pemerintah harus bertanggung jawab. Disamping penyedia jasa kontruksi juga harus mempertanggung jawabkan sesuai hukum dan UU yang berlaku. Hendaknya ini kejadian yang terakhir, harus ada ketegasan dan perhatian khusus untuk masalah ini,” kata dia.
Atas terjadinya musibah tersebut, politikus PKS itu mendesak pemerintah segera melakukan investigasi secara mendalam, dan segera mengambil tindakan tegas.
Apalagi, musibah ini terjadi untuk yang kesekian kalinya dalam tiga bulan terakhir, dengan jenis kecelakaan yang relatif sama.
“Ini darurat keselamatan kerja bagi proyek infrastruktur nasional, tidak bisa dianggap sesuatu hal yang biasa. Jelas ada indikasi masalah disini, kita tidak menghakimi, tapi ini fakta yang berulangkali terjadi. Ini menunjukkan proyek tersebut minim pengawasan dan tidak memperhatikan keselamatan kerja, ini fatal,” kata Nurhasan.
Komisi V yang membidangi Infrastruktur dan perhubungan, kata dia, akan tegas terkait persoalan tersebut. Pihaknya mendesak Pemerintah, khususnya Komite Keselamatan Konstruksi (KKK), untuk segera melakukan investigasi secara mendalam dan melakukan evaluasi terhadap penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
“Akan kita panggil semua pihak terkait. Bila ada potensi pelanggaran terhadap UU dan SOP-nya, segera kita tindak tegas. Jangan sampai hal ini terulang lagi.”
Diketahui, insiden jatuhnya crane proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Jatinegara, Jakarta Timur, menewaskan empat orang, dan satu mengalami luka-luka.
Korban tewas yakni Jaenudin (44), Dami Prasetyo (25), Jana Sutisna (44) dan Joni (34). [ipk]