telusur.co.id -Jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, tampak terus mengundang para calon menteri atau calon pejabat dari berbagai elemen untuk mengisi pos jabatan di kabinet pemerintahannya ke depan. 

Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos, memprediksi Prabowo bakal membentuk zaken kabinet di pemerintahannya, meskipun saat ini koalisi Prabowo-Gibran semakin gemuk usai sejumlah partai memutuskan untuk mendukung pemerintahannya. 

Untuk diketahui, zaken kabinet merupakan kabinet yang terdiri dari para pakar, atau kabinet profesional, atau kabinet yang jumlah menterinya lebih banyak diisi dari kalangan profesional ketimbang dari partai politik. 

Prabowo menurutnya memiliki karakter yang tak bisa didikte oleh kepentingan partai politik apapun dalam menentukan orang-orang yang berada di kabinetnya. 

"Dengan koalisi partai politik yang gemuk, tentu Prabowo tidak bisa menghindarkan diri dari praktek politik akomodatif, tetapi Prabowo tidak bisa didikte atau diintervensi apalagi disandera oleh kekuatan partai politik yang ada," kata Biran kepada telusur.co.id, Rabu (16/10/24).

Menurut Biran, Prabowo bisa dengan mudah untuk membentuk zaken kabinet di pemerintahannya demi mewujudkan visi Indonesia emas di tahun 2045.

"Prabowo bisa dengan mudah mengakomodir kepentingan semua kekuatan politik tanpa meninggalkan prinsip zaken kabinet yang hendak dibentuknya," ujarnya. 

Apalagi, kata Biran, jika mengacu pada  Undang-Undang (UU) Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara yang baru saja direvisi oleh DPR RI, maka Presiden memegang kekuasaan pemerintahan menurut UU.

Dikatakan bahwa, Presiden memiliki hak menentukan jumlah Kementerian sesuai kebutuhan dan tantangan zaman terutama kebutuhan dalam merealisasikan visi, misi dan program kerjanyanya kedepan.

"Artinya dalam UU tersebut, secara konstitusi, Prabowo bisa membentuk kabinet sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan visi, misi dan programnya selama 5 tahun kedepan baik dari segi format nomenklaturnya, hingga bentuk, jumlah dan susunan kabinetnya," 

Lebih lanjut, kata dia, Prabowo saat ini sudah sangat matang dalam segala hal secara pengalaman, sehingga ia tak akan bisa tersandera oleh kepentingan politik apapun. 

"Sehingga dia tahu betul bagaimana mentreatmen berbagai kekuatan politik, bagaimana mengakomodasi kepentingan partai tetapi tidak tersandera dengan mereka," ujarnya. 

Selain itu, latar belakang Prabowo yang merupakan seorang militer diyakini mampu akan memimpin Indonesia dengan cara yang efektif dan tegas. 

"Prabowo akan menjalankan pemerintahan efektif, tegas dan berwibawa, tetapi tentu tidak akan mengarah pada otoritarianisme. Kenapa? Karena Prabowo tipikal orang yang menghendaki persatuan dan rekonsiliasi dengan semua lawan politik," tukasnya. [Fhr]