telusur.co.id - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas mengkritik Pemerintah Provinsi yang dipimpin Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Menurut Hasbiallah, setelah kota metropolitan itu di tinggal Anies Baswedan yang sebelumnya menjabat Gubernur DKI Jakarta, banyak warga yang mengeluhkan berbagai macam masalah.
"Jakarta hari ini kita lihat, mohon maaf, Jakarta setelah ditinggal Pak Anies 2 tahun. Ini sering dikomplain (warga)," kata Hasbiallah di Jakarta, Jumat (14/6/24).
Salah satu contohnya, kata Hasbiallah, banyak pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) maupun rumah ibadah yang mendapatkan dana bantuan Rp1,5 juta per bulan di era Anies, namun di era Heru Budi saat ini dana bantuan itu dipotong.
"Selama ini pengurus masjid dan mushola dan rumah ibadah. Dulu di RT mushola itu dapat pagu Rp 1,5 juta per bulan, tapi hari ini turun karena dipotong 50 persen. Itu contoh kecilnya," ucap Hasbiallah.
Selain itu, Hasbiallah mengungkapkan sering tertundanya pencairan bantuan siswa yaitu kartu Jakarta pintar (KJP).
"Padahal, hal ini (pencairan dana KJP) tidak pernah terjadi pada zaman Pak Anies waktu jadi gubernur," ungkap Hasbiallah.
Atas dasar itu, kata Hasbiallah, partainya kembali mengusung Anies Baswedan untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
"Makanya kalau Jakarta ingin benar-benar rapih, Jakarta ingin bener bener, dalam artian masyarakat bawahnya senang, bahagia, tak ada lain pilihan PKB, kepada Pak Anies," ujar Hasbiallah.
Hasbiallah menyampaikan, bahwa Anies merupakan sosok yang peduli terhadap orang-orang tidak mampu.
"Kita mencalonkan Pak Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta, tiada lain karena kita melihat pak Anies adalah salah satu contoh di DKI Jakarta yang peduli terhadap orang-orang yang lemah," tandasnya. [Fhr]
Laporan: M. Tegar Jihad Al Faruq