telusur.co.id - Kepolisian Resor (Polres) Muna menetapkan enam orang sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan terhadap tiga anggota polisi di Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat (Mubar), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Peristiwa yang terjadi pada malam takbiran, Senin (31/3), itu melibatkan sekelompok orang, termasuk dua oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sultra, Irjen Pol Dwi Irianto, mengungkapkan bahwa tiga personel kepolisian yang menjadi korban adalah Bripda Hendi dan Bripdu Supriadi dari Polres Muna, serta Bripda Abdi Mah Putra dari Sat Brimob Polda Sultra. Menurutnya, dari sembilan saksi yang telah diperiksa, sementara ini terindikasi enam orang yang terlibat, dan keenam tersangka saat ini telah ditahan untuk proses lebih lanjut.

"Peristiwa ini terjadi saat malam takbiran di depan Mako Polsek Tiworo Tengah, di mana petugas kepolisian sedang melakukan pengamanan," jelas Dwi Irianto. Ia menambahkan bahwa meskipun terdapat dugaan keterlibatan dua oknum TNI dalam insiden ini, kasus tersebut kini sedang ditangani oleh Polisi Militer (POM) untuk proses hukum lebih lanjut.

Komandan Korem (Dandrem) 143 Haluoleo, Brigjen TNI R Wahyu Sugiarto, juga menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas anggota TNI yang terlibat dalam kasus ini. "Kami tidak akan melindungi prajurit yang terbukti melanggar. Semua yang terlibat akan diproses sesuai hukum yang berlaku," ujar Wahyu Sugiarto.

Insiden pengeroyokan ini telah menambah ketegangan di kalangan aparat keamanan, dan proses hukum akan terus dilakukan untuk memastikan keadilan bagi korban serta mencegah kejadian serupa di masa depan.