telusur.co.id - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengatakan, gaya berpolitik di Indonesia harus sejuk, rukun dan bersahabat.
Hal itu ia sampaikan ketika menjadi pembicara di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota se-Indonesia (Apeksi) 2023.
"Waktu Covid-19 datang ke Indonesia, mari kita ingat, belum ada vaksin banyak yang takut keluar dari rumah, kita cuci tangan tiap 5 menit. Kita diramalkan bahwa Indonesia akan collapse. Alhamdulillah kita buktikan kita tidak collapse," ucap Prabowo di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis, (13/7/23).
"Dokter-dokter, perawat kita banyak yang berkorban. Dan itu adalah karena keberhasilan pemimpin kita Presiden Jokowi dan adanya kerja sama elit. Pada saat itu kita tidak memandang partai apa, ras apa, sekarang saya kira kuncinya demikian," lanjutnya.
Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Gerindra itu pun optimistis dan memastikan ke depan dirinya ingin menjalankan politik yang menjunjung kerukunan, kebersamaan, dan kesejukan.
"Saya jadi semakin yakin gaya demokrasi kita gaya kepemimpinan politik kita harus kepemimpinan yang sejuk bersahabat santun dan yang mengajak kebersamaan ini sangat penting ini berbeda dengan demokrasi di negara-negara lain," ujar Prabowo.
Politik di luar negeri itu, kata Prabowo, saling debat dan caci maki ke sesama lawan politiknya. Ia menganggap hal itu tidaklah tepat jika dilakukan di Indonesia.
"Di negara lain itu ada debat-debat, saling caci maki saling kejar mengejar nah ini menurut saya kurang tepat dan saya kira kita sudah buktikan Indonesia jadi panutan," kata Prabowo.
Mantan Danjen Kopassus itu pun mengajak semua elemen bangsa untuk saling bekerjasama, agar tidak terjadi hal-hal yang bisa membuat kisruh situasi negara.
"Jadi mau merah mau putih, sebagaimana semua daerah ada pengorbanannya kita semua bersaudara," ungkap Prabowo. [Fhr]