telusur.co.id - Usai resmi dilantik menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Joko Agus Setyono dihadapakan oleh tiga permasalahan di Ibu Kota. Yakni permasalahan penanggulangan banjir, penanganan kemacetan dan antisipasi dampak penurunan pertumbuhan ekonomi. 

Ketiganya itu saat ini menjadi prioritas Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono saat dilantik menjadi orang nomer satu DKI Jakarta.

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berharap, Joko mampu membangun harmonisasi kerja untuk menuntaskan tiga program prioritas tersebut.

"Kita memikirkan juga nanti itu adalah target di perubahan yang akan kita bahas semoga perencanaan dari tim anggarannya TAPD yang diketuai oleh pak Sekda yang baru supaya sukses,” kata Prasetyo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/2/23).

Pras mengaku yakin Joko dapat menyelesaikan permasalahan Jakarta. Selain itu, Joko juga dinilai sangat memahami persolan mengenai keuangan.

"Karena beliau lama berkarir di Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK)," ujar Pras.

Pras pun memaparkan sepak terjang karir Joko, di antaranya pada tahun 2015 ia pernah menjabat sebagai Kepala Sekretariat Perwakilan BPK Provinsi Jawa Timur, kemudian menjabat Kepala Subauditorat DKI Jakarta I BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2010, dan terakhir sebagai Kepala BPK Provinsi Bali.

Diketahui, pengangkatan Joko sebagai Sekda DKI Jakarta tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 13/TPA Tahun 2023 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada Senin (13/2/2023) lalu.

Lalu, pada Rabu (15/2/23) kemarin, Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dengan resmi melantik Joko Agus Setyono sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta. [Fhr]