telusur.co.id - Sejak 2019 telah dilakukan berbagai persiapan terkait perizinan proyek instalasi pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter. Namun, pembangunan fisik ITF Sunter, yang akan dijalankan oleh salah satu anak usaha Jakpro, yaitu PT Jakarta Solusi Lestari (JSL), baru dibangun tahun 2023 dan direncanakan berjalan selama tiga tahun dari 2023-2026, ditargetkan mulai beroperasi pada 2027.
Begitu disampaikan VP Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Syachrial Syarief menanggapi proyek instalasi pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter yang singgung Presiden Jokowi.
“Pada tahun 2019 kami sudah melakukan kegiatan pra-development juga aktivitas studi atau kajian sebagai input untuk memperoleh perizinan. Sehingga 2019 kami sudah memperoleh perizinan amdal (analisis dampak lingkungan) lalu lintas dan izin mendirikan bangunan (IMB),” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/12/22).
Syachrial menjelaskan, Sejak akhir tahun 2021, Jakpro dan JSL terus menjajaki berbagai model kerja sama pendanaan dengan berbagai pihak, serta mengupayakan perijinan dan kerjasama. Sejauh ini, JSL telah mengantongi ijin usaha pengelolaan pembangkit listrik (IUPTL) sebagai landasan pengerjaan pembangunan dan pengoperasian ITF pada pertengahan tahun ini.
"ITF Sunter kini juga sedang memasuki tahap akhir seleksi pemilihan mitra. Sejak awal seleksi, terdapat total 10 calon mitra yang ikut serta dalam proses pemilihan. Pada tahap akhir seleksi ini, Jakpro akan memilih satu mitra yang akan ditetapkan menjadi Konsorsium bersama dengan PT JSL untuk membangun proyek tersebut," ucapnya.
Menurutnya, pembangunan ITF di Jakarta sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan kota yang berkelanjutan. Mengingat produksi sampah di Jakarta sangat tinggi, yaitu 7.000 hingga 8.000 ton per hari.
"Pembangunan ITF Sunter bakal menggunakan teknologi ramah lingkungan sesuai standar tertinggi yakni EURO 5. Berdasarkan studi kelayakan, ITF Sunter diprediksi dapat mengolah sampah sebanyak 720.000 ton setiap tahunnya dan mampu menghasilkan listrik sebesar 35 MW setiap hari atau 280.000 MW per tahun," jelasnya.
Syachrial mengaku, pihaknya selama ini tidak tinggal diam, dan terus mengupayakan pengelolaan sampah menjadi energi ini agar dapat segera tercapai. Sehingga, tujuan utama dalam mewujudkan kota Jakarta yang lebih layak huni (livable city) dapat terwujud.
“Menjelang penghujung tahun 2022 kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung berjalannya proyek ini. Mohon doa restu dari seluruh stakeholders agar pengerjaan ITF Sunter dapat berjalan dengan baik di tahun depan,” ucapnya.
Presiden Jokowi, sebelumnya, menyinggung soal pengelolaan sampah di Sunter, Jakarta Jelatan Utara, yang tak kunjung usai.
Padahal, proyek itu sudah digarap sejak lama, bahkan saat dirinya masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Namun sampai saat ini tak kunjung terealisasi.
"Waktu jadi gubernur di DKI, Sunter itu ya kita mulai, sampai saya tak jadi gubernur, tanda tangan pun saya belum. Padahal sudah kita rencanakan, saya nggak tahu sekarang sudah apa belum," ungkap Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) tahun 2022 di Gedung AA Maramis Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (21/12/22). Pada 2023, dia meminta proyek ini harus diselesaikan. [Tp]