telusur.co.id - Konfrontasi antara Iran dan Israel mencapai titik eskalasi tertinggi. Dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengklaim telah melancarkan serangan rudal langsung dan berhasil ke jantung badan intelijen Mossad di Tel Aviv.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis Selasa pagi, IRGC menyatakan bahwa unit Pasukan Dirgantara mereka menargetkan direktorat utama Mossad dan AMAN (Direktorat Intelijen Militer Israel) dua lembaga paling rahasia dan strategis dari rezim Zionis yang selama ini dituduh merancang pembunuhan terhadap para pejabat tinggi Iran dan operasi sabotase lainnya. "Meski berada di bawah perlindungan sistem pertahanan udara tercanggih yang didukung penuh oleh Amerika Serikat, pusat komando intelijen Zionis itu tidak luput dari amukan rudal kami," tegas IRGC dalam pernyataannya.
Api dikabarkan masih menyala di fasilitas tersebut, yang digambarkan oleh IRGC sebagai "pusat kejahatan yang terkutuk."
Serangan ini bukan hanya serangan militer biasa, tapi pukulan psikologis yang mengguncang pusat kekuasaan Israel. Mossad dan AMAN selama ini dikenal sebagai otak dari operasi rahasia, termasuk pembunuhan ilmuwan nuklir Iran dan sabotase fasilitas militer serta nuklir.
Menurut IRGC, serangan ini merupakan pembalasan atas agresi udara Israel terhadap wilayah Iran yang telah menewaskan sejumlah komandan senior, ilmuwan, serta warga sipil, termasuk 45 perempuan dan anak-anak. "Zionis telah membuka pintu neraka dan kini harus menerima konsekuensinya," tulis pernyataan itu, menyiratkan bahwa operasi militer Iran belum akan berhenti.
Ini adalah salah satu dari beberapa putaran serangan rudal yang diluncurkan Iran sejak 13 Juni. Namun, penargetan langsung terhadap infrastruktur intelijen di ibu kota Israel menandai pergeseran besar dalam pola pertempuran: dari peringatan strategis menjadi serangan presisi terhadap pusat komando elit musuh.
Para analis memperkirakan bahwa dengan keberhasilan ini, Iran ingin mengirimkan pesan bahwa tidak ada tempat yang benar-benar aman di Israel, bahkan untuk lembaga yang selama ini dianggap “kebal”.
Belum ada tanggapan resmi dari pihak Israel atas klaim tersebut. Namun, laporan dari media independen menyebutkan aktivitas militer dan pemadaman skala besar di kawasan Tel Aviv dini hari tadi.[]
Sumber: TNA