Rusia Uji Senjata Rudal Jelajah Nuklir Generasi Baru - Telusur

Rusia Uji Senjata Rudal Jelajah Nuklir Generasi Baru

Uji coba rudal nuklir Rusia. (Foto: Reuters).

telusur.co.id - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan keberhasilan uji coba rudal jelajah nuklir baru untuk pertama kalinya dengan jangkauan ribuan mil.

Menurut kantor berita Reuters, Presiden Rusia Vladimir Putin hari Kamis (5/10/23) mengumumkan untuk pertama kalinya bahwa Moskow telah mengembangkan rudal jelajah nuklir strategis baru dan kuat Burevestnik yang mampu melakukan serangan nuklir, dengan membawa hulu ledak nuklir dalam jangkauan ribuan mil berhasil diuji.

"Rusia hampir menyelesaikan pengerjaan sistem rudal balistik antarbenua Sarmat, elemen kunci lain dari senjata nuklir generasi baru negara itu," kata presiden Rusia pada pertemuan tahunan para analis dan jurnalis kemarin.

Rusia belum pernah melakukan uji coba yang melibatkan ledakan nuklir sejak tahun 1990, setahun sebelum runtuhnya Uni Soviet, namun Putin menegaskan bahwa tidak menutup kemungkinan untuk melanjutkan uji coba tersebut.

Analis militer percaya bahwa dimulainya kembali uji coba nuklir oleh Rusia, Amerika Serikat, atau kedua negara pada saat ketegangan antara kedua negara lebih tinggi dibandingkan waktu lainnya dalam 60 tahun terakhir, akan sangat mengganggu stabilitas perdamaian global.

"Tidak perlu menulis ulang doktrin Rusia mengenai penggunaan senjata nuklir. Berdasarkan doktrin Rusia, Rusia boleh menggunakan senjata nuklir sebagai respons terhadap serangan nuklir terhadap dirinya sendiri, atau jika ada pihak yang mengancam Moskow," tegas Putin

Perjanjian Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif disetujui oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai perjanjian multilateral pada 10 September 1996, dan mulai ditandatangani pada akhir September tahun yang sama. Perjanjian ini melarang negara-negara anggota melakukan ledakan nuklir di tempat mana pun di bawah wilayah atau kendali negara anggota.

Amerika Serikat belum mengambil langkah-langkah untuk menandatangani perjanjian nuklir internasional ini. [Tp]


Tinggalkan Komentar