Sheikh Qassem Peringati Hari Al-Quds dengan Penegasan Perjuangan Palestina - Telusur

Sheikh Qassem Peringati Hari Al-Quds dengan Penegasan Perjuangan Palestina

Sheikh Qassem. Foto: internet

telusur.co.id - Dalam pidatonya yang disiarkan televisi untuk memperingati Hari Al-Quds Internasional, Sheikh Qassem mengingatkan kembali pesan Imam Khomeini yang menyatakan bahwa Hari Al-Quds adalah simbol konfrontasi antara kaum tertindas dan penjajah yang menindas. Ia juga mengutip pernyataan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Sayyed Ali Khamenei, yang menegaskan bahwa perjuangan Palestina bukan hanya sebuah taktik, tetapi merupakan perjuangan keagamaan dan strategis, terutama bagi Iran.

Kemajuan Perlawanan Palestina dan "Operasi Banjir Al-Aqsa"

Sheikh Qassem juga menyatakan bahwa sejak deklarasi Hari Al-Quds Internasional pada 1979, telah terjadi perkembangan signifikan yang mendukung perjuangan Palestina. Salah satunya adalah kemajuan dalam kemampuan perlawanan, yang memungkinkan mereka untuk melaksanakan “Operasi Banjir Al-Aqsa”, sebuah langkah yang menginternasionalkan perjuangan Palestina. Menurutnya, Israel adalah "kelenjar kanker" yang digunakan oleh arogansi Amerika Serikat untuk melakukan ekspansi, namun hanya dengan perlawanan Palestina, skema Zionis dapat dipaksa mundur di wilayah tertentu.

Dukungan Hizbullah untuk Gaza dan Palestina

Dalam pidatonya, Sheikh Qassem menggarisbawahi keyakinan Hizbullah terhadap kebenaran perjuangan Palestina dan pentingnya membebaskan tanah suci Palestina. Ia menekankan otoritas keagamaan Ayatollah Khamenei dalam mendukung perjuangan ini, serta menyerukan agar Lebanon berkomitmen pada dukungannya terhadap Palestina untuk melawan skema pemukiman ilegal dan naturalisasi pengungsi Palestina. Slogan yang terus digaungkan oleh Hizbullah adalah: “Kami berkomitmen pada perjanjian, wahai Al-Quds.”

Ancaman Israel terhadap Lebanon

Sheikh Qassem juga menyampaikan ancaman besar yang dihadapi Lebanon akibat rencana Israel untuk membangun permukiman di tanah Palestina yang terjajah dan menaturalisasi pengungsi Palestina. Meski begitu, ia menegaskan bahwa hanya perlawanan yang bisa menghentikan rencana tersebut. “Perlawanan tidak selalu bisa mencegah serangan musuh, tetapi dapat menggagalkan tujuan mereka,” jelasnya, sembari mencatat bahwa perlawanan telah berhasil menggagalkan invasi militer Israel yang lebih besar selama konflik terbaru.

Menurut Sheikh Qassem, tujuan utama musuh Israel, yang didukung oleh arogansi AS, adalah memperluas wilayahnya, membasmi perlawanan, dan mengendalikan nasib Lebanon. Namun, dengan perlawanan yang konsisten, Hizbullah telah berhasil memaksa musuh Israel untuk menerima gencatan senjata dan menggagalkan upaya mereka.

Sikap Tegas Hizbullah terhadap Lebanon dan Israel

Sheikh Qassem juga menegaskan bahwa Hizbullah telah memberikan kesempatan kepada pemerintah Lebanon untuk bertanggung jawab dalam mempertahankan negara dari serangan Israel. Namun, Hizbullah secara tegas menolak setiap bentuk normalisasi hubungan antara Lebanon dan Israel. "Kami tidak akan menerima formula baru yang dilanggar oleh musuh Israel yang terus menyerang kedaulatan Lebanon," tegasnya.

Ia menambahkan, "Kesempatan yang diberikan kepada pemerintah untuk membela Lebanon tidaklah tak terbatas. Kami tidak akan lemah dalam menghadapi rencana AS-Israel." Jika Israel terus-menerus melakukan agresi, Hizbullah tidak akan ragu untuk mengambil langkah yang lebih tegas. "Jika tindakan Israel hanya berupa pembunuhan, penghancuran, dan pendudukan, kita tidak bisa hanya menjadi penonton," kata Sheikh Qassem dengan penuh keyakinan.

Solusi Politik dan Diplomatik untuk Lebanon

Sheikh Qassem juga menegaskan bahwa meskipun Hizbullah tetap berkomitmen pada perjuangan, pemerintah Lebanon masih memiliki waktu untuk mencari solusi politik dan diplomatik yang dapat menyelesaikan ketegangan dengan Israel. "Pemerintah Lebanon harus bertindak. Masih ada waktu untuk solusi yang lebih damai dan diplomatis," ujar pemimpin Hizbullah tersebut.

Di bagian lain, ia menanggapi tuduhan yang menyebutkan bahwa Hizbullah bertanggung jawab atas beberapa peristiwa di Suriah dan di sepanjang perbatasan Lebanon. Sheikh Qassem membantah tuduhan tersebut, menegaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam peristiwa-peristiwa tersebut.

Dengan sikap tegas dan komitmennya terhadap perjuangan Palestina, Hizbullah terus memperlihatkan dukungannya untuk membebaskan Palestina, serta melawan kebijakan agresif Israel yang didukung oleh kekuatan besar seperti Amerika Serikat.[iis]


Tinggalkan Komentar