telusur.co.id - Kursi Panglima TNI yang kini diisi oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bakal memasuki masa pensiun. Untuk mengisi kekosongan kursi nomor satu di TNI siapakah yang paling berpotensi kuat?
Anggota Komisi I DPR RI, Syaifullah Tamliha menilai ada beberapa nama calon pengganti Marsekal Hadi. Namun nama-nama tersebut belum bisa dipastikan. Sebab, Presiden Jokowi belum mengajukan nama calon ke meja komisi I DPR RI untuk dilakukan tes uji kelayakan.
Saat ini menurut politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ada beberapa nama yang kuat untuk mengisi posisi Panglima TNI, nama itu antara lain seperti Kasad Andika Perkasa dan dan Kasal Yudo Margono.
Keduanya, kata dia, memiliki segudang pengalaman, sehingga, bukan tidak mungkin keduanya bakal masuk ke dalam radar Presiden Joko Widodo dan bisa saja keduanya berdampingan dalam memimpin TNI.
"Kalau misalnya Kasad Andika yang akan jadi, dia lahir juga bulan Desember dan akan berakhir November tahun depan, Kalau Pak Yudo Kasal juga tidak berumur lama kalau jadi panglima TNI, dia 2023 juga pensiun, yang paling seksi itu biasanya, Panglima TNI ketika menghadapi pemilu atau pilpres, inikan tidak," ucapnya dalam diskusi di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta,
"Kemudian, bisa juga misalnya presiden Jokowi mengambil jalan tengah, Andika jadi panglima TNI wakilnya Yudo, nanti begitu Andika habis nanti Yudo lagi yang diusulkan," sambung dia.
Walau kedua nama itu berpeluang besar, lanjut bang Tamliha sebutan akrab Syaifulah Tamliha di ketatanegaraan Indonesia, harus mendapat persetujuan dari DPR RI
"Calon panglima TNI tidak otomatis bisa diberhentikan dan tidak otomatis bisa diangkat. Akan tetapi, harus melalui persetujuan DPR, dari mulai pengangkatan dan pemberhentian dan itu tidak akan mempersulit Presiden dalam mengusulkan nama calon Panglima TNI," ucap dia.
"Saya pikir tidak akan terlalu sulit bagi presiden Jokowi untuk mengusulkan nama itu ke DPR," sambung dia.[iis]